Pasuruan, Juni 2025 –
Kalau ada lomba daerah yang percaya diri luar biasa, Kabupaten Pasuruan boleh maju duluan. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan ngibrit menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata dari Rp 700 juta jadi Rp 900 juta. Luar biasa? Ya. Realistis? Ehm… tergantung siapa yang nanya.
> “Wisata kita potensial, bro! Ranu Grati itu seperti Swiss rasa lokal, Banyubiru cocok buat healing (dan cuci mata), dan Gerbang Wisata Baledono itu udah kayak mini Disneyland versi Jawa Timur,” ujar Agus Hari Wibawa, Kepala Dinas Pariwisata, dengan optimisme yang bisa bikin batu ikut semangat.
Sampai bulan Mei 2024 kemarin, PAD pariwisata udah tembus Rp 440 juta. Setengah jalan bro! Sisanya tinggal cari Rp 460 juta. Gampang, asal pengunjung rajin, jalan mulus, dan WC umum gak horor.
—
Wisata Alam, Budaya, dan Jajanan: Kombo Maut Pasuruan
Dari Ranu Grati yang misterius, Banyubiru yang basah-basahan, hingga Candi Jawi yang kuno tapi tetap eksis—Pasuruan emang lengkap. Masih kurang? Tambah Sate Pasuruan dan keripik nanas yang bisa menghipnotis lidah.
> “Banyubiru penyumbang retribusi terbesar. Ya maklum, orang kota kalau lihat air bening langsung auto bahagia,” jelas Pak Agus sambil nyeruput teh tubruk.
—
Tapi Masalahnya…
Ladang emas ini ternyata belum ditambang pake alat berat. Malah masih pakai pacul.
1. Infrastruktur amburadul – Akses ke beberapa tempat wisata kayak main game off-road. Jalan bolong, plang rusak, dan parkiran cuma muat dua becak.
2. Promosi minim – Malang & Batu udah kayak selebgram pariwisata, Pasuruan masih sibuk bikin spanduk manual.
3. Pengelolaan jadul – Tiket masih ditulis tangan. Cash only. Promosi? Apa itu digital marketing?
—
Optimisme Pemkab: Bisa! Pokoknya Bisa!
Biarpun masalahnya tebal, tekad pemerintah lebih tebal lagi. Dengan sisa waktu tujuh bulan, mereka mau kejar target Rp 900 juta kayak kejar deadline skripsi.
Strategi:
Naikkan kualitas fasilitas
Gandeng influencer (asal bukan yang suka pamer saldo)
Pembayaran retribusi via QRIS (biar wisatawan gak ribet cari receh)
> “Kalau semua kompak, target ini bukan mimpi. Wong Banyubiru aja bisa dapet segini, apalagi kalau Ranu Grati kita poles,” kata Agus dengan mata berbinar kayak habis nonton film motivasi.
—
Sindiran Khas Gareng:
> “Pasuruan itu indah, tapi kadang jalannya kayak pernikahan tanpa restu: rusak di tengah jalan.”
> “Naikkan target boleh, asal jangan lupa naikin juga kenyamanan wisatawan. Jangan cuma berharap turis, tapi toiletnya bikin trauma.”
> “Kalau promosi masih mengandalkan banner pinggir jalan, jangan kaget kalau wisatawan lebih milih ke kota sebelah yang mainnya udah di TikTok.”
—
Penutup dari Petruk:
Pasuruan punya peluang. Tapi peluang tanpa strategi itu kayak kolam renang tanpa air—kelihatan menyenangkan tapi nyemplungnya bikin sakit. Maka dari itu, mari dukung upaya baik ini, tapi juga dorong pemerintah buat ngasah profesionalisme.
Ingat, wisata itu bukan sekadar narik tiket dan foto bareng pejabat. Tapi soal pengalaman, kenyamanan, dan cerita yang dibawa pulang oleh pengunjung. Semoga Rp 900 juta itu bukan sekadar angka manis, tapi beneran cair kayak es degan Banyubiru!
—
Redaksi garengpetruk.com
Satir iya, sindir juga, tapi niatnya tetap cinta negeri.
🧠 Penulis: Firnas, wartawan yang lebih sering ke tempat wisata buat makanannya.