Mojokerto, garengpetruk.com – Desa Wonokusumo, Mojosari, Mojokerto, mendadak riuh pada Minggu pagi, 24 Agustus 2025. Jalan sehat bertema “Pemberdayaan Remaja Desa Wonokusumo Lebih Berjaya dan Bermartabat” sukses menarik sekitar 400 peserta. Suasana meriah, penuh tawa, sekaligus penuh harapan.
Meski judulnya jalan sehat, faktanya mayoritas peserta datang dengan motivasi beragam. Ada yang serius olahraga, ada yang sekadar jalan santai sambil ngobrol, bahkan 399 orang ngincer doorprize, sementara satu peserta yang mengaku bernama Taufik terang-terangan bilang ikut demi cari jodoh.
Acara dibuka langsung oleh Lurah Wonokusumo, Alamsyah Hakim SE, yang mengingatkan pentingnya peran generasi muda.
“Remaja adalah tulang punggung desa. Kalau tulang punggung kuat, desa bukan hanya berdiri tegak, tapi bisa berlari kencang,” tegasnya.
Rute jalan sehat menampilkan pesona desa: sawah hijau, jalan kecil penuh nostalgia, hingga gang-gang tempat anak-anak dulu bermain. Peserta berjalan santai sambil bercanda, meski ada juga yang kelewat serius lengkap dengan stopwatch seperti atlet olimpiade.
Bagian paling ditunggu tentu saja doorprize. Hadiah-hadiah berasal dari gotong royong warga, mulai dari ember, setrika, kipas angin, hingga hadiah utama misterius. “Kalau hadiahnya motor, saya rela keliling desa dua kali. Kalau cuma piring, mending ke dapur,” celetuk seorang ibu sambil tertawa.
Kesuksesan acara ini tak lepas dari kerja keras Karang Taruna Desa Wonokusumo yang dikomandoi Mohammad Didik Rofiqi. Dari persiapan hingga pelaksanaan, mereka kompak tanpa pamrih. Didik sendiri bercanda, “Kalau sukses, saya siap jadi ketua lagi tahun depan. Kalau gagal, pensiun dini.” Untung acaranya berjalan mulus, jadi pensiun resmi ditunda.
Lebih dari sekadar olahraga, jalan sehat ini menjadi simbol kebersamaan. Gotong royong warga, semangat remaja, dan tawa peserta menunjukkan bahwa desa kecil bisa punya mimpi besar.
Dengan semangat ini, Wonokusumo membuktikan: sehat itu penting, tapi kebersamaan dan doorprize jauh lebih bikin nagih.
