Jember, garengpetruk.com – Sabtu pagi, 3 Mei 2025, Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember lebih panas dari nasi pecel terminal. Bukan karena AC-nya rusak, tapi karena Kongres Pemilihan Askab PSSI Jember periode 2025–2029 penuh aroma drama, layaknya sinetron yang lupa ending.
Abdullah Waid, pria yang katanya lebih sering ngatur formasi ketimbang nonton sinetron, akhirnya gol aklamasi sebagai Ketua Askab. Alias menang tanpa lawan, tanpa perdebatan, dan tanpa VAR. Andik Selamet Santoso ikut naik podium sebagai Wakil Ketua.

Tapi oh tapi… Kongres ini nggak semulus lapangan sintetis. Salah satu vooter (bukan voter ya, ini versi lokal yang suka protes) sempat naik pitam soal kelolosan Denny Ariyanto sebagai calon Exco. Katanya sih, “Ini kok bisa lolos? Sistem seleksinya pakai dadu atau arisan?”
Belum reda protes, eh, Bayu Gatra malah walk out, alias mengundurkan diri diam-diam tanpa pesan sponsor. Satu lagi, M Anshori, absen seperti siswa bolos ujian nasional: tanpa surat dokter, tanpa permisi, dan tanpa jejak.
Alhasil, dari 10 calon Exco, yang tersisa tinggal 8—mirip pertandingan bola yang pemainnya kena kartu merah dua. Yang akhirnya lolos seleksi Exco: Denny Ariyanto (masih lanjut meski sempat disorot), Rindy Alfiana, Hariyanto, Tohari, dan Zainul Arifin.
Aklamasi? Efisiensi atau Euforia?
Pihak Komite Kongres seperti biasa tetap maju terus pantang mundur, meski beberapa kandidat mundur bak pemain cedera. Kata mereka, “Regulasi tetap jalan. Absennya peserta bukan alasan untuk delay kongres. Lagian, tiket udah dicetak.”
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Pak Edi Budi, mewakili Bupati Jember, datang membawa ucapan selamat resmi. Katanya, “Proses sudah sesuai ketentuan PSSI.” Tapi kalau ditanya, “Apakah sudah sesuai harapan warga Jember?” Yah, tergantung siapa yang ditanya.

Persiapan Porprov: Target Tinggi, Anggaran Tipis
Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim, Pak Amir, sudah mengingatkan bahwa target Jember di Porprov 2025 cukup tinggi. “Empat tahun lalu kita juara, sekarang harus pertahankan,” ucapnya. Tapi target tinggi harus dibarengi kaki kuat, bukan cuma slogan.
Ketua KONI Jember, Pak Sutikno, malah buka-bukaan: “Dari 82 cabang olahraga, yang bisa ikut Porprov cuma 35. Itu pun yang dibiayai APBD. Sisanya? Ya kalau bisa mandiri, silakan.”
Wah, jadi sepakbola Jember ini kayak pemain sayap kiri yang lari kenceng tapi sepatunya copot. Maju iya, tapi rawan keseleo.

Gareng-Petruk Menyela:
> “Sepakbola Jember ini kayak drama kolosal: penuh pemain, banyak konflik, tapi yang nonton cuma senyum kecut.”
“Aklamasi itu efisien, tapi jangan sampai cuma jadi formalitas. Jangan-jangan Exco-nya baru hafal aturan offside seminggu sebelum Porprov.”
Akhir Kata: Selamat kepada yang terpilih. Semoga Jember tidak cuma jago kongres, tapi juga jago bikin gol. Dan buat yang mundur tanpa alasan, semoga suatu hari muncul juga di daftar hadir, bukan cuma di daftar rumor.
Ditulis dengan gaya sliding tackle oleh: Redaksi Gareng Petruk News – Satir Cerdas, Sindiran Nikmat, Humor Seha
















