• Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
Jumat, November 7, 2025
Harian Nasional Gareng Petruk
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

GARÈNG & PETRUK: NGOPI DI PASURUAN, DARI SIRIH RAJA HAYAM WURUK SAMPAI PELABUHAN INTERNASIONAL!

maisput by maisput
Mei 15, 2025
in Berita Jawa Timur, Berita Pasuruan, Kolom Edukatif atau Inspiratif, Kolom Tokoh Fiktif, Pojok Opini
0 0
1
GARÈNG & PETRUK: NGOPI DI PASURUAN, DARI SIRIH RAJA HAYAM WURUK SAMPAI PELABUHAN INTERNASIONAL!
0
SHARES
1
VIEWS
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke XBagikan Ke WhatsappBagikan Ke Google

Di pagi yang tidak terlalu cerah, Garèng dan Petruk duduk di bawah pohon asem tua di pinggir alun-alun Pasuruan. Sambil nyeruput kopi tubruk dan makan gorengan satu plastik, keduanya ngobrol panjang lebar. Bukan tentang cicilan motor atau promo mie instan lima dapat satu, tapi tentang… sejarah!

“Kamu tahu, Truk,” kata Garèng sambil nyeruit, “Pasuruan itu dulu bukan kota sembarangan. Bahkan Raja Hayam Wuruk pernah mampir ke sini, lho.”

READ ALSO

Pasuruan Gelar Apel Siaga Hadapi Bencana: Antara Kesiapan dan Doa agar Hujan Tak Baper

BMKG: Malang Siap-Siap Guyuran, Payung Jangan Cuma Jadi Aksesori!

Petruk garuk-garuk kepala, “Hayam Wuruk? Yang itu lho, rajanya Majapahit yang terkenal itu? Lho kok bisa mampir ke Pasuruan? Memangnya ada warung kopi zaman dulu?”

Garèng ketawa, “Bukan warung kopi, Truk. Tapi karena… sirih!”

—

Sirih dan Asal-Usul Nama Pasuruan

Konon, waktu Majapahit sedang kena musibah—semacam wabah penyakit—Raja Hayam Wuruk keliling mencari pertapa sakti. Dapat kabar dari utusan, katanya di daerah yang sekarang jadi Pasuruan ada pertapa bernama Kutidar Baru yang konon bisa menyembuhkan segala penyakit, bahkan patah hati sekalipun (asal niat).

Begitu datang, sang raja disambut oleh Mpu Sindok, penguasa wilayah situ. Sebagai bentuk penghormatan, Mpu Sindok menyajikan sirih lengkap dengan puan emas. Lah, begitu Raja Hayam Wuruk mengunyah sirih itu… dia senyum lebar, mata berbinar.

“Wah, ini tempat sungguh menyenangkan. Tempat tumbuhnya sirih… Pasuruhan!” begitu katanya.

Lalu, seperti sinetron zaman dulu, kata “Pasuruhan” pun melekat jadi nama daerah itu. Lama-lama jadi “Pasuruan.” Bukan karena typo, tapi karena lidah orang zaman dulu emang lebih fleksibel dari tukang sablon jersey.

—

Arya Penangsang: Dendam Pribadi, Bumbu Sejarah

Tapi kisah ini nggak cuma soal sirih dan senyum manis raja. Ada tokoh antagonis juga: Arya Penangsang, seorang pendekar yang gagal move on dari kekalahan politik. Ia mencoba sabotase pembangunan candi buat tempat pertemuan raja dan Mpu Sindok. Ngapain? Ya biar acara gagal, dia bisa panen drama!

Sayangnya, Mpu Sindok nggak mudah dikelabui. Ia tetap bangun candi, walau ukurannya lebih kecil karena sebagian batu sudah dirusak. Dan pertemuan agung itu tetap terjadi. Hayam Wuruk kenyang sirih, Mpu Sindok puas, Arya Penangsang? Kabur entah ke mana, mungkin buka konten podcast “Pahlawan yang Disalahpahami.”

—

Pasuruan: Marketplace Kuno nan Legendaris

Pasuruan bukan cuma terkenal karena sirih. Pada masa Kerajaan Kahuripan, daerah ini jadi pelabuhan penting bernama Tanjung Tembikar. Zaman belum ada Shopee, semua dagangan numpuk di situ: rempah, kain, dan mungkin juga ghibah dari para saudagar.

Nama Pasuruan kembali bersinar di masa Majapahit, dan ketika Islam mulai masuk Jawa, Pasuruan menjadi salah satu pusat dakwah. Bahkan di era Sultan Agung, wilayah ini dipegang oleh Kyai Darmojodo, seorang tokoh yang bukan hanya sakti, tapi juga rapi dalam administrasi.

—

Kolonial Datang, Pasuruan Berganti Peran

Begitu Belanda datang dengan VOC dan segala tipu-tipunya, Pasuruan berubah jadi jalur perdagangan utama. Sungai Gembong jadi seperti jalan tol air, dan hasil bumi Jawa Timur mengalir ke Eropa. Belanda bangun jalur kereta dan Jalan Raya Pos, bukan demi rakyat, tapi demi kantong mereka sendiri.

Pabrik gula, kopi, dan perkebunan menjamur, dan Pasuruan dijadikan Karesidenan. Sayangnya, rakyat tetap disuruh kerja rodi. Bedanya dengan zaman sekarang? Ya sekarang disuruh lembur tapi pakai Zoom!

—

Pasuruan Hari Ini: Sejarah di Tengah Keramaian

Sekarang, Pasuruan mungkin terlihat seperti kota biasa. Tapi jangan salah, di setiap sudutnya tersimpan jejak sejarah. Dari sirih yang dikunyah raja, sampai pelabuhan kuno yang jadi tempat bertemunya banyak budaya. Dari pertapa sakti sampai pedagang Cina-Arab-Jawa yang bersatu di pasar.

Garèng nyeletuk, “Pasuruan itu kayak Indonesia dalam versi mini. Ada sejarah, ada perjuangan, ada kebohongan, dan ada gorengan.”

Petruk menambahkan, “Dan yang paling penting, ada sirih. Bukan cuma buat dikunyah, tapi buat diingat: bahwa dari hal kecil bisa lahir sejarah besar.”

—

Moralnya?
Jangan remehkan sirih. Bisa jadi itu kunci diplomasi. Dan jangan anggap remeh sejarah. Karena di balik nama tempat, selalu ada cerita yang bisa bikin kita lebih waras, lebih sadar, dan… lebih ngakak.

#PasuruanPunyaCerita
#SirihDiplomasiNusantara
#GarengPetrukXSejarahJawaTimur

(fim)

Post Views: 302

Related Posts

Pasuruan Gelar Apel Siaga Hadapi Bencana: Antara Kesiapan dan Doa agar Hujan Tak Baper
Berita Pasuruan

Pasuruan Gelar Apel Siaga Hadapi Bencana: Antara Kesiapan dan Doa agar Hujan Tak Baper

November 6, 2025
BMKG: Malang Siap-Siap Guyuran, Payung Jangan Cuma Jadi Aksesori!
Berita Batu

BMKG: Malang Siap-Siap Guyuran, Payung Jangan Cuma Jadi Aksesori!

November 6, 2025
BPJS Kesehatan Luncurkan “New Rehab 2.0”: Solusi Cicilan Tunggakan Iuran, Biar Sehat Nggak Harus Berat!
Berita Pasuruan

BPJS Kesehatan Luncurkan “New Rehab 2.0”: Solusi Cicilan Tunggakan Iuran, Biar Sehat Nggak Harus Berat!

November 6, 2025
Jeda Dalam Hidup: Ketika Allah Menahan Langkah, Gareng Malah Bingung Cari Sandalnya
Berita Jawa Timur

Jeda Dalam Hidup: Ketika Allah Menahan Langkah, Gareng Malah Bingung Cari Sandalnya

November 6, 2025
“Mata Ruang Lama Kini”: Saat Tanah Liat Bicara Tentang Waktu dan Ingatan
Berita Jawa Timur

“Mata Ruang Lama Kini”: Saat Tanah Liat Bicara Tentang Waktu dan Ingatan

November 6, 2025
PSM dan Pasukan 08 Rambipuji: Dari Lapangan Hingga Ruang Operasi, Bukti Nyata “Wong Apik Ora Lungo Libur”
Berita Jawa Timur

PSM dan Pasukan 08 Rambipuji: Dari Lapangan Hingga Ruang Operasi, Bukti Nyata “Wong Apik Ora Lungo Libur”

November 5, 2025
Next Post
OPINI PUBLIK GAYA GARENG PETRUK “Sipil-Militer: Cinta Lama Bersemi Lagi?”

OPINI PUBLIK GAYA GARENG PETRUK "Sipil-Militer: Cinta Lama Bersemi Lagi?"

Comments 1

  1. Lina says:
    6 bulan ago

    Keren Mas Fir

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Foto : Kolonel Laut (K) dr.R. Rukma Juslim, Sp.JP., FIHA. Wakamed RSPAL dr. Ramelan Surabaya.

RSAL Ramelan Surabaya Guncang Dunia Medis: “Thrombectomy” Jadi Jurus Pamungkas Kalahkan Penyakit Jantung Tanpa Pasang Ring!

Juli 20, 2025
Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

April 30, 2025
7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

November 29, 2024
Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Oktober 4, 2024
Breaking News: Jalan Klaten Umurnya Cuma Seminggu — Lebih Cepat Retak dari Hubungan Anak Muda!

Breaking News: Jalan Klaten Umurnya Cuma Seminggu — Lebih Cepat Retak dari Hubungan Anak Muda!

Oktober 17, 2025

EDITOR'S PICK

Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030

Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030

Oktober 1, 2025
Tarian Sunyi di Panggung Semesta: Bisikan Gareng dan Petruk

Tarian Sunyi di Panggung Semesta: Bisikan Gareng dan Petruk

Oktober 21, 2024
Dalih Adopsi, Bayi Dijadikan Dagangan: Polres Ngawi Nggebuk Sindikat TPPO, 4 Tersangka Diciduk

Dalih Adopsi, Bayi Dijadikan Dagangan: Polres Ngawi Nggebuk Sindikat TPPO, 4 Tersangka Diciduk

Juni 3, 2025
Kunjungan Kerja Kapolri dan Panglima TNI: Aksi Ketahanan Pangan yang Serius tapi Tetap Ada Sentuhan Humor

Kunjungan Kerja Kapolri dan Panglima TNI: Aksi Ketahanan Pangan yang Serius tapi Tetap Ada Sentuhan Humor

November 29, 2024

Tentang GarengPetruk.com

Harian Nasional Gareng Petruk

“Harian Nasional Gareng Petruk – berita tajam, jujur, dan kritis, disampaikan dengan humor segar ala warung kopi.”

Follow us

Kategori

Recent Posts

  • Presiden Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru: Kini Commuter Bisa Nyaman Tanpa Drama Desak-Desakan!
  • Pasuruan Gelar Apel Siaga Hadapi Bencana: Antara Kesiapan dan Doa agar Hujan Tak Baper
  • BMKG: Malang Siap-Siap Guyuran, Payung Jangan Cuma Jadi Aksesori!
  • TMMD Klaten: Tentara Bangun Jalan, Rakyat Bangun Harapan (Dan Sedikit Drama Becek yang Tamat Sudah)
  • Jurnalis Gareng Petruk
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Pedoman Media Siber

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

No Result
View All Result
  • Beranda Rakyat Jelata
  • Tentang Gareng Petruk
    • Jurnalis Gareng Petruk
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalis Gareng Petruk
  • Merchandise
  • Indeks
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Login
    • Account
    • Dashboard
    • Edit

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In