
Foto : Peserta dengan baju adat Jawa dengan tokoh punakawan.
Pewarta : Taufik
Biro : Mojokerto
Editor : garengpetruk.com Jatim
Mojokerto, garengpetruk.com ( Selasa, 02/09/2025) Bayangkan ini, jala⁹-jalan yang biasanya tenang di Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, tiba-tiba meledak menjadi kaleidoskop warna, musik, dan energi yang tak terkendali. Ini bukan kekacauan, ini adalah karnaval tahunan, sebuah tradisi yang sangat dihargai sehingga bahkan orang-orang yang paling pendiam pun tidak bisa tidak tersenyum. Tahun ini, di bawah kepemimpinan dinamis Zainal Arifin, S.Pd., kepala desa yang tampaknya memiliki bakat untuk mengubah hari-hari biasa menjadi kenangan luar biasa, karnaval ini mencapai tingkat kreativitas dan kebersamaan yang baru.
Sebuah acara yang Spektakuler Minggu, 31 Agustus 2025. Bertema Perdamaian, Budaya, dan Sentuhan Drama Tema tahun ini, “Perdamaian dalam Persatuan,” adalah pengingat yang menyentuh hati akan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, sebuah tonggak sejarah yang layak dirayakan dengan meriah. Dan meriah sekali. Dengan 38 unit lingkungan RT dan sekitar 700 peserta, karnaval ini adalah permadani hidup dan bernapas dari kekayaan budaya Indonesia. Dari tarian tradisional yang tampaknya memanggil semangat leluhur hingga gerakan modern yang bisa menandingi tren viral di TikTok, pertunjukan-pertunjukan ini sungguh memukau. Tapi tunggu, masih ada lagi! Kerumunan terengah-engah dengan kagum saat replika Gajah Mada, perdana menteri legendaris Kerajaan Majapahit, dan Punokawan, karakter wayang yang lucu namun bijak, membuat penampilan besar mereka. Seolah-olah sejarah telah melompat dari halaman buku teks dan memutuskan untuk bergabung dalam pesta. Dan jangan lupa humor karena apa itu karnaval tanpa sedikit satire, Beberapa peserta dengan cerdik memasukkan komentar jenaka tentang kehidupan modern dalam pertunjukan mereka, membuat penonton tertawa terbahak-bahak.

Foto : Peserta dengan baju kedaerahan di padu dengan design aksesoris bunga terlihat lebih modern.
Rasa Manis Kemenangan dan Uang Tunai. Ah, kompetisi rempah kehidupan. Karnaval ini bukan hanya pesta untuk mata, itu juga medan pertempuran kreativitas. Trofi dan hadiah uang tunai menanti kelompok-kelompok yang paling luar biasa, menambah lapisan kegembiraan yang membuat semua orang memberikan yang terbaik. Pemenang pertama membawa pulang Rp 2,2 juta, cukup untuk mendanai pesta desa kecil atau, jujur saja, setahun persediaan mie instan. Hadiah tempat kedua sebesar Rp 1,5 juta dan hadiah tempat ketiga sebesar Rp 1 juta memastikan bahwa tidak ada usaha yang tidak diperhatikan. Ini adalah situasi menang-menang secara harfiah.

Foto : Kepala Desa (Kades) Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto saat ini adalah Zainal Arifin S.Pd dengan pemenang lomba Karaoke.
Lebih dari Sekadar Keseruan: Sebuah Tradisi yang Menyembuhkan dan Menyatukan Sekarang, mari kita sedikit filosofis. Karnaval ini bukan hanya acara, ini adalah tradisi yang semakin mempererat ikatan komunitas Desa Seduri setiap tahunnya. Ini adalah pengingat bahwa di tengah hiruk pikuk kehidupan, selalu ada ruang untuk kegembiraan, tawa, dan sedikit kardio. Karena, jujur saja, menari selama berjam-jam bukanlah lelucon. Ini adalah perayaan keragaman, platform untuk bakat, dan mercusuar harapan bahwa perdamaian dan persatuan bukan hanya cita-cita muluk-muluk tetapi realitas yang dapat dicapai. Jadi, saat konfeti mulai berjatuhan dan musik memudar, yang tersisa adalah sebuah desa yang tidak hanya terhubung secara geografis tetapi juga terikat secara emosional. Karnaval tahunan Seduri lebih dari sekadar tontonan; ini adalah bukti kekuatan komunitas, keindahan budaya, dan kegembiraan murni karena hidup. Selamat untuk banyak tahun lagi tradisi yang luar biasa ini karena jika ada satu hal yang telah kita pelajari, itu adalah Seduri tahu cara mengadakan pesta seperti tidak ada yang lain.
Sumber berita dan foto berasal dari pewarta sendiri
















