Jember, garengpetruk.com — Selasa, 29 April 2025
Warga Jember pagi tadi dikagetkan dengan pemandangan tak biasa di sekitar Jalan Kartini. Bukan karena demo, bukan juga karena diskon minyak goreng, tapi karena segerombolan ibu-ibu tampil anggun dengan toga lengkap, senyum semringah, dan dandanan cetar membahana ala seleb TikTok. Usut punya usut, ternyata ini acara Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di kantor FPK Jember, sodara-sodara!
Eits, jangan salah kaprah. Ini bukan universitas emak-emak rebahan. Ini sekolah serius, walau gurunya gak pakai dasi dan muridnya gak pakai seragam. Pesertanya? Ya para emak usia emas (bukan “emas muda”, tapi “emas murni 24 karat”) yang dengan semangat 45 belajar cara jadi orang tua zaman now yang tak hanya bisa masak sayur asem, tapi juga bisa mengasuh anak tanpa trauma batin.
Dari Tukang Belanja ke Tukang Bina Generasi
Program SOTH ini digawangi oleh Dinas DP3AKB Jember, alias Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Mereka menggandeng Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) buat menjalankan sekolah yang ngajarin emak-emak cara jadi CEO rumah tangga beneran — bukan cuma Chief Emak Organizer, tapi juga Chief Emotional Officer buat anak-anaknya.
Pak Sujatmiko, Ketua FPK Jember yang juga alumni teknik (tapi hatinya humanis), menekankan pentingnya kolaborasi antar etnis di Jember. “Jember ini miniatur Indonesia kecil-kecilan,” kata beliau sambil ngelirik toga ibu-ibu yang lebih kinclong dari kemeja ASN. “Ada 16 etnis di sini, dan mereka bisa belajar bareng tanpa perlu debat siapa yang paling bisa bikin sambel terasi.”
Materi yang diajar? Lengkap, Bu! Mulai dari cara ngasih makan anak tanpa drama sendok terbang, tips ngedidik anak biar gak tumbuh jadi kaum rebahan, sampai strategi biar rumah gak kayak sirkus tiap hari.
Lurah Kepatihan: “Ayo, Bu, Jadi Influencer di RT Masing-masing!”
Pak Lurah Awan Sugiarto dari Kecamatan Kaliwates hadir juga, loh. Beliau ngasih pesan menyentuh: “Setelah ini, ibu-ibu jadi duta pengasuhan. Bukan duta skincare ya, tapi duta sayang anak yang tahu cara ngasih gizi dan kasih sayang.”
Bayangkan, dari ibu rumah tangga biasa jadi alumni sekolah bergengsi (minimal di rumah sendiri). Achievement unlocked, kan?
Sindiran Gareng & Petruk:
“Wisuda ini bukti kalau jadi pintar itu nggak kenal umur. Buat emak-emak yang selama ini cuma diundang arisan, sekarang diundang naik panggung sarjana parenting. Dunia bisa berubah, Bu, asal kita mau belajar. Gak harus ke negeri Cina, cukup ke Kantor FPK aja udah bisa bikin hidup makin bermakna.”
Jadi, buat para bapak dan anak-anak di rumah:
Hargai ibumu, peluk beliau, dan jangan heran kalau nanti ibu tiba-tiba lebih paham Google Calendar atau gizi seimbang dari kamu. Karena kini mereka bukan sekadar emak, tapi alumni SOTH – Sarjana Orang Tua Hebat.
Laporan Tim Redaksi Gareng Petruk – Jember. Bersama ibu-ibu kuat yang tak hanya bisa ngerujak, tapi juga ngasuh generasi bangsa.