KOTA BATU, 29 Mei 2025 – Hari Kamis yang cerah namun penuh makna. Di tengah semilir angin pegunungan Kota Batu, yang biasanya hanya bikin ngantuk dan lapar bakso, tiba-tiba suasana berubah heroik dan nasionalis. Bukan karena ada marching band lewat, tapi karena Budi Purnama, S.Psi, resmi naik pangkat—bukan jadi jenderal, tapi jadi Ketua GM FKPPI Kota Batu.
Iya, GM FKPPI—bukan singkatan dari “Geng Motor Fasilitas Pelajar Pecinta Ikan”, tapi Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-POLRI dan Putra-Putri TNI-POLRI. Panjang, ya, kalau disingkat aja bisa bikin dua nafas.
Budi, dengan titel psikologi di belakang namanya, tampak lebih tenang dari prajurit baris-berbaris. Dalam pidato pelantikannya yang lebih mendalam dari kolam renang umum, beliau bilang bahwa ini bukan sekadar jabatan. Ini janji suci—bukan sama mantan, tapi sama para orang tua yang dulu jungkir balik demi Merah Putih.
> “Kami memang tidak ikut perang, tapi kami tetap ingin berjuang. Kalau perlu, perang lawan kebodohan, kemalasan, dan konten TikTok yang toxic,” begitu kira-kira semangatnya.
Sebagai penerus darah pejuang, Budi tak mau GM FKPPI cuma jadi komunitas foto bareng pakai seragam loreng di taman kota. Ia ingin organisasi ini jadi rumah—bukan rumah makan—tapi rumah untuk pulang dan belajar tentang nilai-nilai: kesetiaan, disiplin, loyalitas, dan semangat nasionalisme yang sayangnya, kini lebih sering kalah sama algoritma media sosial.
Misi besar Budi? Menyalakan lagi obor nasionalisme. Bukan cuma pas upacara doang, tapi juga di kehidupan nyata. Apalagi di Kota Batu, yang katanya bukan cuma kaya apel dan wisata, tapi juga gudang pemuda keren yang belum tersalurkan selain ke konten prank.
> “Kami ingin FKPPI jadi kawah candradimuka pemuda-pemudi Batu, bukan kawah keributan tiap malam minggu,” katanya sambil menatap ke kejauhan, mungkin sambil mikirin SPJ.
Programnya? Mulai dari bela negara, pelatihan kepemimpinan, ekonomi kreatif, sampai gerakan sosial. Pokoknya bukan gerakan pasukan hore, tapi pasukan pemikir dan pelaksana. Yang bisa bedakan antara konten inspiratif dan clickbait receh.
Dan seperti biasa, sebagai orang baru yang baik, Budi pun minta doa restu dari para senior. Karena jabatan ini berat—lebih berat dari ransel pasukan. Tapi, katanya, kalau niatnya ibadah, ya insya Allah kuat. Apalagi kalau ada konsumsi tiap rapat.
Dengan semangat “solid, kuat, dan militan” (yang kalau dibalik bisa jadi “militan kuat solid”, seperti nama boyband nasionalisme), Budi berharap GM FKPPI bukan cuma eksis di spanduk, tapi juga di hati dan aksi.
Redaksi Gareng Petruk menyambut dengan suka cita dan secuil satire. Semoga di bawah kepemimpinan Budi Purnama, GM FKPPI Kota Batu bukan cuma punya seragam dan jargon, tapi juga agenda dan pengaruh positif nyata. Karena negeri ini tak kekurangan orasi, tapi seringkali defisit aksi.
Dan kalau boleh kasih pesan terakhir:
> “Pak Budi, jangan lupa, pemuda itu cepat bosan. Jadi pastikan kegiatan GM FKPPI itu bukan cuma seremonial, tapi juga sensasional (dalam arti positif ya, Pak).”
Hidup Nasionalisme, Tapi Jangan Lupa Ngopi!
— Gareng Petruk: Luruskan Niat, Belokkan Humor
















