Ditulis langsung oleh Arfian dari atas motor ekonomi rakyat, menuju neraca rugi-rugi yang makin ngeri.
BANDUNG – GarengPetruk.Com
Belum reda isu soal Bank BJB bagi-bagi kredit Rp 3,5 triliun ke 9 BUMN tanpa prosedur ketat dan bunga yang lebih rendah dari tukang parkir, kini muncul kabar lanjutan yang bikin deg-degan: 9 BUMN penerima pinjaman itu terindikasi berisiko gagal bayar!
Iya betul, duit rakyat daerah yang dipercayakan ke bank plat merah itu, sekarang nasibnya nggantung kayak jemuran pas hujan, tanpa kepastian bakal balik atau lenyap jadi bumbu penyedap laporan tahunan.
Kredit Tanpa Jaminan, Sekarang Gagal Bayar Jadi Ancaman
Beberapa sumber internal perbankan menyebutkan bahwa dari 9 BUMN penerima kredit, mayoritas mengalami kesulitan arus kas, alias napas finansialnya ngos-ngosan. Proyek tidak jalan, cashflow tersendat, dan utang makin numpuk.
Gareng geleng-geleng kepala:
“Duit 3,5 triliun tuh kalau dibikin gorengan bisa bikin rakyat kenyang seprovinsi. Tapi ini malah dikasih ke BUMN nganggur, yang kalau ditanya progres kerja, jawabnya masih tahap rapat dan doa bersama!”
Kalau Gagal Bayar Terjadi, Siapa yang Tanggung? Lagi-Lagi: RAKYAT!
Karena ini duit milik bank milik daerah, maka kalau ambyar:
Pendapatan Daerah Bisa Nyungsep
Program Rakyat Bisa Dipangkas
Dana Pendidikan, Kesehatan, UMKM Bisa Tergeser Buat Nambal Kebocoran!
Ekonom dari Universitas Warung Kopi, Dr. Petruk, menyampaikan peringatan:
“Kalau ini dibiarkan, maka kita akan melihat skema ‘gotong royong menanggung utang pejabat’ secara resmi diberlakukan.”
Gareng Semakin Ngamuk: Ini Sudah Bukan Salah Kelola, Ini Pembiaran Kejahatan Korporasi Perbankan!
Gareng, sambil ngeteh dan nggedruk meja, kembali colek Presiden dan aparat penegak hukum:
“Pak Presiden! Ini bukan cuma soal bank. Ini tentang potensi kehancuran ekonomi daerah karena kecerobohan elit! Harus segera dibersihkan, bukan dibela!”
“Panggil menteri BUMN, GANTI kalau masih ngeyel! Audit dan proses hukum semua Direktur 9 BUMN penerima kredit!”
“Dan jangan lupa, periksa juga Direktur Utama Bank BJB dan seluruh jajarannya. Kalau terbukti main mata, PENJARAKAN dan SITA asetnya — dari mobil dinas sampai panci di dapur rumahnya!”
“Kalau perlu, sapu juga sampai ke cleaning service yang tanda tangan dokumen pinjaman — biar gak ada yang kebal hukum atas nama jabatan!”
Skenario Menakutkan: BJB Ambruk, Daerah Bangkrut, Rakyat Menjerit
Jika skenario gagal bayar ini benar terjadi:
Likuiditas BJB bisa krisis
Dana milik pemda bisa tersedot habis
OJK, BI, Kemenkeu bisa kelabakan
…dan rakyat hanya bisa gigit jari sambil nonton drama “BUMN Gagal Bayar” di berita pagi.
Petruk Bilang: Jangan Sampai Negara Dipimpin Oleh Direktur Lupa Ingatan!
“Kalau sekarang dibiarkan, nanti tiap bank daerah bisa asal pinjamkan dana ke teman-temannya di BUMN, lalu ngilang pas jatuh tempo. Ini bukan perbankan sehat, ini warung utang bodong berkedok resmi!”
“Rakyat bukan sapi perah. Kalau mereka terus jadi korban salah kelola, tunggu saja tsunami sosial datang dalam bentuk amarah kolektif!”
Catatan Redaksi GarengPetruk:
Bank Daerah adalah penjaga stabilitas ekonomi daerah. Tapi kalau bank jadi alat transaksi kepentingan, dan pengawas hanya jadi penonton, maka kita sedang menyiapkan ledakan ekonomi lokal dalam slow motion.
Gareng & Petruk berteriak:
“Jangan biarkan rakyat jadi korban ambisi dan kompromi BUMN yang serakah!”
#BJBDiAmbangKrisis
#9BUMNGagalBayar
#SitaAsetSampaiCelanaDalamnya
#GarengPetrukPantauTriliunan
#AuditSampaiTukangSapu
Kalau panjenengan butuh versi ini untuk dibacakan di forum rakyat, bahan diskusi mahasiswa, atau selebaran pasar, tinggal bilang:
“Gareng, waktunya rakyat melek sebelum ekonominya dicekik pelan-pelan!”