BANYUWANGI — Kabar gembira untuk pecinta bola dan penikmat seragam loreng: Bharawangi FC, kesebelasan kebanggaan Polresta Banyuwangi, resmi akan berlaga di Kapolda Jatim Cup 2025. Bukan sekadar ikut-ikutan, tapi tim ini sudah membuktikan tajinya dengan membabat habis Diponegoro United dalam laga persahabatan, skor 2-0. Gawang aman, lawan tertekan, dan tribun bersorak.
Tapi tenang, ini bukan skor hasil pengamanan demo, lho. Ini beneran sepak bola. Serius tapi santai. Keringetan tapi tetap gagah.
—
AKP Heru: Manajer, Kapolsek, dan (mungkin) Pelatih Merangkap Tukang Semangati
AKP Heru Slamet Hariyanto, S.H., Kapolsek Purwoharjo yang juga jadi manajer tim, terlihat seperti bapak kost yang sedang bangga anak-anaknya lulus ujian skripsi.
> “Target kami juara,” ujarnya, penuh semangat dan mungkin agak ngos-ngosan habis ikut pemanasan.
Tapi jangan salah, ini bukan target ala kampanye pilkada yang banyak janji tapi minim aksi. Bharawangi FC sudah latihan serius, bukan cuma lari keliling lapangan sambil selfie.
Mereka pakai strategi, formasi, dan bahkan mungkin bawa jimat doa dari Bhayangkari agar bola tidak masuk ke gawang sendiri.
—
Kapolresta Rama: Juara itu Bonus, Nama Baik Lebih Penting!
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyampaikan pesan bijak melalui AKP Heru. Kurang lebih seperti ini:
> “Juara itu bonus. Yang penting tetap sportif dan jaga nama baik Polri.”
Weh, kalimat ini seolah menyindir realitas dunia: kadang juara dunia bisa korupsi juga, tapi kalau sudah bawa nama baik, bahkan penalti pun bisa terasa seperti ibadah.
Kapolresta paham betul, sepak bola bukan cuma soal tendang-menendang. Tapi soal mengayomi lawan, menegakkan keadilan di lapangan, dan tak lupa… jaga perut agar tidak kram saat babak kedua.
—
Diponegoro United Terkapar, Tapi Tidak Tersungkur
Laga melawan Diponegoro United bukan sekadar sparring. Ini semacam gladi resik menuju medan Jember. Skor 2-0 jadi vitamin penyemangat tim Bharawangi FC, yang tampaknya lebih siap tempur daripada rival-rivalnya.
AKP Heru menutup pernyataannya dengan mantap:
> “Ini awal yang baik. Minggu depan kami lanjut uji coba. Lawannya? Mungkin tim yang lebih tangguh… atau mungkin wasit yang lebih galak.”
—
Gareng Petruk Berkata:
Sepak bola dan aparat itu ibarat sepatu dan tali —
Kalau terlepas satu, kita bisa terpeleset dan jatuh hati.
Bharawangi FC, jangan cuma jago ngoper dan sliding,
Tapi juga jago melindungi dan mengayomi.
Karena bola itu bulat, tapi hati rakyat kadang gepeng.
Jagalah nama baik, sebab nama baik lebih sulit didapat daripada penalti!
—
Catatan Kaki Kritis Tapi Gokil
⚽ Kalau sepak bola dijadikan alat pemersatu bangsa,
Jangan sampai hanya bersatu waktu menang saja.
⚽ Kalau Bhayangkara jago di lapangan hijau,
Semoga juga makin jago menjaga ruang hijau dan hukum yang tak abu-abu.
⚽ Kalau latihan terus, jangan lupa pelayanan tetap jalan.
Karena rakyat lebih butuh keadilan daripada selebrasi gol salto.
—
Hidup Bharawangi FC!
Dari Stadion Diponegoro menuju Jember,
Jaga semangat, jaga sportivitas, dan…
jangan lupa: kalau sudah menang, traktir wartawan, ya!
📍 Laporan dari pinggir lapangan dengan segelas es kelapa muda dan tatapan kagum pada kiper cadangan yang belum turun sejak 2023.