Wahai Saudara-Saudariku Sebangsa dan Setanah Air,
Hari ini, mari kita dengarkan panggilan suci dari tanah air kita. Ini bukan sekadar seruan untuk berpindah tempat, tapi panggilan untuk berpindah hati. Dari keterasingan menuju kepedulian. Dari apatisme menuju aksi. Dari diam menuju perjuangan.
Mari hijrah!
Hijrah dari egoisme menuju pengabdian.
Hijrah dari pesimisme menuju harapan.
Hijrah dari keraguan menuju keyakinan bahwa negeri ini bisa bangkit—karena kita yang membangkitkannya.
Hijrah Nasionalisme
Saatnya mencintai negeri ini bukan hanya di lisan, tapi dalam tindakan. Mencintai tanpa syarat, membela tanpa pamrih.
Hijrah Patriotisme
Kita tinggalkan zona nyaman dan masuk ke barisan para penjaga negeri. Patriotisme bukan warisan, tapi pilihan sadar untuk terus mencintai negeri ini, bahkan ketika ia belum sempurna.
Hijrah Kebangsaan
Kita pulang. Pulang kepada akar kita. Pulang kepada nilai-nilai luhur bangsa. Pulang kepada Pancasila, kepada Bhineka Tunggal Ika, kepada Indonesia yang satu.
Saudaraku, mari pulang.
Pulang bukan sekadar kembali, tapi memperbaiki.
Pulang bukan hanya rindu, tapi bertindak.
Pulang adalah bentuk cinta yang paling nyata.
Kini saatnya, kita hijrah bersama.
Demi Indonesia yang lebih bermartabat, lebih adil, dan lebih berdaulat.
















