Jakarta, 1 Juli 2025 – Hari ini bangsa Indonesia tiup lilin buat Bhayangkara ke-79. Tapi bukan berarti tiupan itu buat matiin lampu harapan rakyat. Justru, di hari jadi Kepolisian Republik Indonesia ini, kita ingin cahaya keadilan makin terang, bukan cuma di ruang konferensi pers, tapi sampai ke gang sempit tempat emak-emak jualan gorengan dipojokan.
Tapi sebelum tepuk tangan terlalu meriah, kami dari Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk ingin ucapkan sedikit… eh maksudnya sampaikan sedikit… keresahan masyarakat yang udah mulai merembes ke hati nurani (yang masih utuh).
Pertama-tama, Pak Presiden…
Kalau boleh usul (dan ini beneran usul, bukan ngode), Kapolri kita tercinta udah cukup lama jabatannya. Sejak era gas elpiji masih Rp18 ribu sampe sekarang jadi konten TikTok, beliau masih setia di kursi itu. Mungkin, sudah waktunya dinaikkan jabatannya menjadi… Purnawirawan Kapolri, supaya bisa lanjut ngasuh cucu atau nulis buku “101 Cara Menghadapi Wartawan Nakal”.
Kedua, Syarat Masuk Polisi Harus Ditambah:
Kalau sekarang cuma modal tinggi badan, nilai rapor, dan hasil psikotes, ke depan harus ada tambahan nilai:
Empati: supaya nggak kaku kayak manekin waktu lihat rakyat susah.
Kejujuran: biar pas dimintai tolong, nggak bilang “sedang ditelusuri” terus, tapi beneran telusur.
Ketegasan dan Keadilan: biar hukum nggak tajam ke rakyat kecil tapi letoy ke bos besar.
Ketiga, Polisi Harus Makin Presisi, Bukan Presisi Versi Press Conference!
Presisi itu bukan singkatan dari “Pura-pura Serius Tapi Sia-sia.” Tapi harusnya:
Laporan diproses tanpa drama. Jangan ada istilah “laptop rusak”, “berkas hilang”, atau “nanti kami kabari” selama lima tahun.
Mafia tanah? Hajar! Jangan cuma baliho “hati-hati mafia tanah”, tapi pelakunya masih makan siang bareng pejabat.
Bandar narkoba? Serius dong! Jangan tiap ditangkap kok katanya “baru jadi kurir” semua? Kurirnya lebih banyak dari jumlah pengedar!
Pinjol ilegal dan tukang tagih jalanan? Edukasi dan Tindak! Jangan sampai rakyat dikejar kayak maling hanya karena telat bayar Rp150 ribu.
Keempat, Polisi Harus Berdiri di Atas Kaki Keadilan!
Kalau ada oknum preman yang nyaru jadi ormas, atau pejabat yang nyaru jadi pemilik hukum, ya… jangan disalami tapi ditangkapi. Hukum itu bukan mata duitan yang loyo kalau liat jabatan.
Gareng: “Pak Polisi itu tugasnya menjaga rakyat, bukan menakuti rakyat. Kalau ada yang salah, rakyat gak perlu takut lapor. Justru yang salah itu yang harus takut.”
Petruk: “Betul, dan biar rakyat cinta polisi, jangan kasih mereka alasan buat takut. Jangan sampe rakyat bilang: ‘Lebih takut ditilang daripada ditinggal mantan’.”
Akhir kata, Selamat Hari Bhayangkara ke-79.
Semoga makin Presisi, makin berani jujur, dan makin dicintai rakyat — bukan cuma karena fotonya viral saat bantu nyebrangin nenek-nenek, tapi karena konsisten menegakkan keadilan.
Kalau polisi hebat, negara kuat. Tapi kalau polisi takut sama yang lebih kuat, rakyat bisanya… cuma pasrah!
#HUTBhayangkara2025 #KapolriNaikPangkat #PolisiEmpatiDuluBaruAksi #GarengPetrukNgomongPolisi
















