Banyuwangi, 29 Mei 2025 – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang makin mirip sinetron tanpa ending, ada kabar menggembirakan dari ujung timur Pulau Jawa. Bukan, ini bukan konser K-Pop atau reuni mantan pacar, tapi acara kumpul-kumpul tahunan dari Tim Yayasan Central Bantuan Hukum (YCBH) Banyuwangi!
Acara ini digelar di Karangrejo RT 02 RW 02, Kecamatan Kota Banyuwangi—tempat yang tidak hanya punya angin sejuk tapi juga semangat hukum yang membara. Ketua Tim YCBH, Mujahidin, S.H., membuka acara dengan penuh karisma dan sedikit gaya ala pengacara di film-film: tegas tapi tetap ngopi.
> “Kumpul ini bukan cuma buat selfie dan story IG,” ujar Mujahidin sambil senyum tipis. “Tapi ini ajang ngisi ulang semangat, biar kerja nggak kayak robot mogok!”
📌 Bahasannya Serius Tapi Tetap Ngangenin
Agenda yang dibahas pun cukup lengkap, dari yang berat sampai yang bikin mikir dua kali:
1. Evaluasi kinerja — biar tahu siapa yang rajin dan siapa yang cuma rajin absen.
2. Rencana kerja ke depan — karena masa depan tak bisa hanya diisi harapan tanpa aksi.
3. Laporan kehadiran — ini penting, karena kadang yang absen justru paling banyak komentar.
Selain bahasan strategis, Ketua Mujahidin juga membagikan pengalaman lapangan. Mulai dari kasus sengketa tanah sampai urusan kredit macet yang macetnya bukan karena lupa bayar, tapi karena bos-nya kabur entah ke mana.
⚖️ YCBH: Serius di Jalan Kebenaran
Mujahidin dengan tegas menyampaikan bahwa YCBH adalah kantor hukum legal dan terpercaya. Mereka menangani berbagai jenis perkara:
Pidana (buat yang suka main tangan atau main tipu),
Perdata (buat yang rebutan warisan sambil masih satu grup arisan),
Sengketa tanah (yang batasnya selalu geser pas malam hari),
Perbankan dan kredit macet (buat yang suka minjem tapi lupa ngembalikan—dan ngaku amnesia).
🤝 Sekjen Firman Cahyadi, S.H., pun menambahkan:
> “Sebelum kerja di lapangan, konfirmasi dan koordinasi dulu. Jangan asal jalan sendiri, nanti nyasar… terus salah alamat pula!”
🌱 Pesan Sang Pembina: Panjang Umur, Panjang Legalitas
Pembina YCBH, Bapak Suko, juga sempat menyelipkan harapan—yang lebih manis dari teh hangat tanpa gula:
> “Semoga sehat selalu, panjang umur, dan tahun depan bisa kumpul lagi. Jangan sampai tahun depan yang kumpul cuma daftar nama, orangnya ngilang!”
📌 Catatan Redaksi Gareng Petruk:
YCBH Banyuwangi ini bukan sekadar yayasan hukum biasa. Mereka bukan pengacara yang hobi muncul pas sidang doang. Mereka hadir untuk rakyat, dari rakyat, dan (semoga) tetap lurus meski jalan hukum seringkali berliku kayak tikungan Situbondo.
















