PEKANBARU – Dalam sebuah kunjungan kerja yang penuh semangat, serius tapi santai, Ketua DPD Pasukan 08 Riau, Moh. Rouf Azizi (yang katanya lebih jago mancing harapan daripada ikan), terlihat gagah mendampingi Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Imanuel “Bang Noel” Ebenezer, di Balai Latihan Kerja (BLK) Pekanbaru, Selasa (22/4/2025).
Acara ini bukan sekadar inspeksi biasa. Ini semacam family gathering antara pemerintah pusat, daerah, dan rakyat, tapi tanpa tenda, konsumsi, dan lomba balap karung. Mereka datang untuk menengok gedung BLK yang baru direnovasi—yang saking barunya, kilau lantainya bisa buat ngaca, asal jangan bercermin terlalu dalam, nanti sadar belum punya skill.
Bang Noel, dengan gaya santai tapi tajam, menelusuri ruangan demi ruangan, melihat alat pelatihan yang katanya bisa mencetak tenaga kerja keren-keren, bukan tenaga kerja yang kalau ditanya skill jawabnya, “Bisa buka tutup galon, Bang.”
“Gedungnya sudah bagus, tinggal isinya jangan kosong. Jangan cuma jadi tempat selfie sama backdrop pelatihan, tapi minim lulusan,” ujar Bang Noel, yang dikenal juga sebagai aktivis dan penggugah realita, bukan pemimpi dalam seminar.
Rouf Azizi, yang sekarang resmi masuk kategori pejabat rakyat yang tidak lupa daratan tapi suka daratannya bersih, menyatakan bahwa Pasukan 08 Riau siap menjadi “bengkel moral dan skill”. Katanya, ini penting supaya anak-anak muda Riau nggak cuma jago bikin story IG, tapi juga story hidup yang sukses.
“Kami di Pasukan 08 Riau percaya, SDM unggul itu bukan hasil dari seminar motivasi semalam suntuk, tapi dari pelatihan yang nyata dan keberpihakan yang tak cuma basa-basi,” ujar Rouf sambil sesekali menyeka keringat semangatnya.
Dalam kunjungan itu juga hadir para pejabat penting yang kelihatan serius, tapi tetap ramah kalau disapa. Ada Kadisnakertrans Riau, H. Bobby Rachmat yang wajahnya seperti bilang, “Ayo kita kerja serius, bukan kerja kelihatan serius.” Juga Faried dari BBPVP Medan yang siap mensupport dengan tenaga dan doa—karena kadang yang kita butuhkan memang keduanya.
Kritiknya? Tentu ada. Karena tak lengkap rasanya sebuah gedung megah kalau pelatihannya masih pakai modul zaman Orba dan peserta pelatihan lebih sibuk cari sinyal Wi-Fi daripada belajar. Tapi harapan tetap digantung tinggi—semoga bukan di pohon pisang belakang BLK, tapi di hati setiap pemimpin yang mampir ke sana.
Pesan Gareng: “Wes becik diresmikan, tinggal ojo mung diresmikan. Wong kerja iku ora mung cat temboké, tapi catatan hasilé.”
Dan Petruk nyengir: “Asal ora dadi BLK = Balai Lupa Komitmen, yo wis patut kita dukung bareng-bareng.”
#Pasukan08 #BLKPekanbaru #BangNoelDatang #GarengPetrukReport
















