• Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
Rabu, Oktober 8, 2025
Harian Nasional Gareng Petruk
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Hakim, Komisi Yudisial, dan Drama Kursi Panas: Ketika Pengawasan Lebih Lemah dari Kopi Tahlil

maisput by maisput
Juli 17, 2025
in Pojok Opini, Kolom Edukatif atau Inspiratif
0 0
0
Dr.H.Suparno, Pengacara Senior di Firma Hukum Maps Lawyer Indonesia

Dr.H.Suparno, Pengacara Senior di Firma Hukum Maps Lawyer Indonesia

0
SHARES
3
VIEWS
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke XBagikan Ke WhatsappBagikan Ke Google

Di tulis dengan Gaya Harian Nasional Gareng Petruk – edisi rakyat kecil yang melek hukum, tapi tetap senyum meski perut kosong.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah kontrakan, kali ini kita ngobrolin perkara yang gak kalah panas dari gorengan cilok di kantin DPR—soal Reformasi Pengawasan Hakim oleh Komisi Yudisial (KY). Eh, jangan dulu mengernyit! Ini bukan soal pasal-pasal yang bikin pusing kepala. Kita bahas dengan bahasa rakyat, yang penting ngerti dan nyentil, kayak sindiran mantan waktu kita ngutang.

READ ALSO

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

Ngaji Cyber Crime Bareng Ketua Umum Pasukan 08: Dari Hacker Kampung sampai Teroris Digital

Hakim: Yang Dipuja, Tapi Bisa Juga Jadi Durjana

Kita semua tahu, hakim itu ibarat malaikat bersayap toga. Tugasnya mulia—menegakkan hukum, memberi keadilan. Tapi, kalau sudah masuk angin politik dan aroma rupiah, sayapnya bisa rontok, tinggal toganya aja yang berkibar. Maka dari itu, negara kita yang katanya cinta hukum, bikinlah lembaga bernama Komisi Yudisial. Tugasnya? Mengawasi hakim supaya gak ngelantur kayak sinetron stripping.

Tapi ya itu, KY ini nasibnya mirip petugas satpam kompleks yang dikasih tugas jagain gerbang, tapi gak dikasih kunci. Mau gebukin maling, malah dimarahin RT.

Komisi Yudisial: Mandatnya Langit, Kekuatannya Cuma Surat

Lihat saja, tugas KY ini segudang. Mulai dari ngusulin hakim agung, ngawasin kode etik, sampe nyadap kalau perlu. Tapi, giliran udah ketemu hakim yang nyebrang jalur etika, KY cuma bisa lapor, kasih rekomendasi, lalu nunggu Mahkamah Agung (MA) bilang “Oke” atau “Abaikan”. Ya kayak penonton bola yang cuma bisa teriak “Offside!” tapi wasitnya cuek, terus ngopi.

Menurut makalah dari Bapak DR. Suparno Pengacara Senior di Firma Hukum Maps Lawyer Indonesia di Gedung Cyber 2 Jakarta, KY ini bukan gak kerja. Banyak laporan masuk, investigasi jalan, bahkan ada yang disanksi. Tapi dari ribuan laporan, yang sampai kena batunya cuma seupil. Yang dihukum? Ya yang sial aja. Yang licin? Selamat, karena sistemnya aja masih bolong-bolong kayak jalan desa waktu musim hujan.

Reformasi: Harapan Rakyat, Tapi Terkunci di Meja DPR

Solusinya? Ada! Tapi ya itu, mentok di political will. DPR dan pemerintah kudu serius revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004. Jangan cuma sibuk bahas RUU Sapu Lidi atau RUU Cinta Satu Malam.

KY perlu kekuatan eksekusi—bukan cuma rekomendasi. Kayak guru BP, jangan cuma bisa nyatet nama siswa nakal, tapi bisa juga ngasih surat panggilan orang tua.

Selain itu, KY juga butuh pasukan lebih. Sekarang, pengawasan dilakukan oleh biro kecil, kayak warung kelontong yang disuruh ngawasin pasar modern. SDM terbatas, dana mepet, sementara kelakuan hakim yang nakal makin variatif—ada yang main proyek, main perkara, bahkan main TikTok sambil sidang.

Konflik MA dan KY: Drama Berepisode, Tapi Gak Pernah Tamat

Masalahnya, MA dan KY ini kadang kayak dua kakak-adik yang rebutan warisan. Bukannya kerja bareng, malah saling tusuk pantun. Bahkan 31 hakim agung sempat ngajukan judicial review ke MK, supaya KY gak bisa ngawasin mereka. Dan, sayangnya, MK nurut. Lah, pengawas malah dikebiri. Kalau begitu, buat apa KY dibikin, kalau pengawasannya bisa dibatalkan hakim yang diawasinya?

Rakyat Butuh Hakim yang Bersih, Bukan Bersih di Luar Saja

Kita, rakyat kecil ini, cuma minta satu: keadilan. Bukan keadilan yang bisa dinego, bukan keadilan yang tergantung wajah pengacara atau tebalnya amplop. Tapi keadilan yang sejati—yang bisa bikin orang percaya sama pengadilan lagi.

Kalau KY terus dilemahkan, dan MA terus bersikap “jangan ganggu dapur kami”, ya jangan salah kalau rakyat makin males percaya hukum. Nanti jangan salah juga kalau muncul meme: “Di Indonesia, pengadilan adalah tempat paling adil—karena semua bisa diatur dengan adil sesuai tarifnya.”

Penutup ala Gareng:

Jadi, wahai para pemangku jabatan dan pencinta drama institusi, reformasi KY itu bukan soal ego antar lembaga. Ini soal masa depan hukum kita. Jangan tunggu sampai rakyat nyerah, lalu bikin hukum sendiri pakai hukum rimba.

Kalau KY mau jadi harapan, kasih dia senjata. Kalau enggak, ya sudah, biar rakyat saja yang ngawasin, lewat media sosial, meme, dan sinisme harian. Tapi ingat, kalau pengawasan rakyat sudah lebih tajam dari institusi resmi, itu tandanya negara sedang demam. Dan kalau dibiarkan, bisa-bisa kena infeksi… korupsi stadium akhir.

Salam hangat dari warung kopi bawah pohon beringin.
Ttd: Rakyat yang masih ngutang listrik tapi gak pernah telat urus KTP.

Post Views: 419

Related Posts

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur
Pojok Opini

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

September 21, 2025
Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat
Pojok Opini

Ngaji Cyber Crime Bareng Ketua Umum Pasukan 08: Dari Hacker Kampung sampai Teroris Digital

September 20, 2025
Ketua Umum Pasukan 08 Luncurkan Teori Kriminologi Cybernetic
Intelijen Gareng Petruk

Ketua Umum Pasukan 08 Luncurkan Teori Kriminologi Cybernetic

September 19, 2025
Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini – “Dari Ibu Rumah Tangga sampai Pejabat Senayan
Intellijen Cyber

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini – “Dari Ibu Rumah Tangga sampai Pejabat Senayan

September 15, 2025
Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Mengapa Intelijen Cyber Penting di Era Digital – “Kalau HP Saja Bisa Disadap, Apalagi Hati?
Intellijen Cyber

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Mengapa Intelijen Cyber Penting di Era Digital – “Kalau HP Saja Bisa Disadap, Apalagi Hati?

September 15, 2025
Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat
Pojok Opini

Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat

September 14, 2025
Next Post
Komarudin Hidayat, Ketua Déwan Pers. Foto: Ist/garengpetruk.com

Wartawan Dikeroyok di Belitung Timur, Dewan Pers: Polisi Harus Sigap, Jangan Jadi Penonton di Sinetron Kekerasan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Foto : Kolonel Laut (K) dr.R. Rukma Juslim, Sp.JP., FIHA. Wakamed RSPAL dr. Ramelan Surabaya.

RSAL Ramelan Surabaya Guncang Dunia Medis: “Thrombectomy” Jadi Jurus Pamungkas Kalahkan Penyakit Jantung Tanpa Pasang Ring!

Juli 20, 2025
Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Oktober 4, 2024
Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

April 30, 2025
7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

November 29, 2024
Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

September 21, 2025

EDITOR'S PICK

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Operasi, Strategi, dan Psikologi Perang Digital

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Operasi, Strategi, dan Psikologi Perang Digital

September 14, 2025
Wakil Bupati Djoko Susanto “Raperda RTRW Perlu Dikaji Ulang”

Wakil Bupati Djoko Susanto “Raperda RTRW Perlu Dikaji Ulang”

Maret 25, 2025
TMMD Ditutup, Jalan Dibuka: Desa Mundu Akhirnya Melek Aspal Setelah 54 Tahun

TMMD Ditutup, Jalan Dibuka: Desa Mundu Akhirnya Melek Aspal Setelah 54 Tahun

Juni 5, 2025
HUT ke-4 Ganjarist: Relawan Tetap Solid Meski Pemilu Udah Angkat Koper

HUT ke-4 Ganjarist: Relawan Tetap Solid Meski Pemilu Udah Angkat Koper

Juni 10, 2025

Tentang GarengPetruk.com

Harian Nasional Gareng Petruk

“Harian Nasional Gareng Petruk – berita tajam, jujur, dan kritis, disampaikan dengan humor segar ala warung kopi.”

Follow us

Kategori

Recent Posts

  • Khofifah Buka Job Fair 2025, Sambil Nyolek Luka Tragedi Ponpes Al Khoziny
  • Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030
  • Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur
  • DPRD Kota Batu Mau Bangun Gedung Baru 70 Miliar: Rakyat Bingung, “Itu Gedung apa Disneyland?”
  • Jurnalis Gareng Petruk
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Pedoman Media Siber

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

No Result
View All Result
  • Beranda Rakyat Jelata
  • Tentang Gareng Petruk
    • Jurnalis Gareng Petruk
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalis Gareng Petruk
  • Merchandise
  • Indeks
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Login
    • Account
    • Dashboard
    • Edit

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In