INHU, garengpetruk.com – Kalau biasanya kepala desa jadi panutan, yang satu ini malah jadi “panutan ke jurang”. Samiun (39), Kepala Desa Dusun Tua, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), tertangkap tangan simpen sabu di dapur rumahnya. Bukan buat ditanam jadi pohon rezeki, tapi buat “jatah pakai” karena udah bantuin dua bandar sabu beraksi bebas di wilayahnya. Edan pol!
Gareng cuma bisa geleng-geleng kepala sambil nyruput teh tubruk. “Biasane kades ngurus jalan rusak, ini malah buka jalur buat narkoba!”
Jatah Pakai? Lah Ini Kepala Desa atau Member Premium Bandar?
Menurut keterangan dari Polres Inhu, penangkapan terjadi pada Jumat (16/5/2025), sekitar pukul 13.00 WIB. Tim Polsek Kelayang awalnya mau ngejar dua bandar yang sedang jadi buruan. Tapi begitu lewat depan rumah Pak Kades, eh malah dia sendiri yang gelagatnya mencurigakan. Bukannya nyambut tamu, Samiun malah masuk rumah lewat belakang, kayak maling takut disorot sinetron.
Petugas curiga, langsung disusul. Dan bener aja, di dapurnya ditemukan satu plastik klip sabu di atas meja. Walah, ini dapur rumah tangga apa laboratorium mini?
“Kades ngaku sabu itu jatah pakai, imbalan karena udah kasih lampu hijau buat bandar sabu beroperasi,” ujar Aiptu Misran, Kasi Humas Polres Inhu. Lah, berarti bukan sekadar pengguna, tapi juga pelindung usaha ilegal! Bener-bener Kades berjiwa enterpreneur gelap.
Kepala Desa Buka Jalan, Anak Buah Kabur Pakai Pompong
Dan ternyata, tak cukup di situ. Saat diinterogasi, Kades juga buka suara: ada satu lagi rekannya, Maryulis alias Ulis (37), yang sempat disuruh kabur naik pompong (perahu mesin kecil) ke Desa Petonggan, Kecamatan Rakit Kulim.
Sayangnya, polisi lebih cepat dari WiFi desa. Ulis ketangkap. Di rumahnya ditemukan sabu siap edar, alat hisap, HP, dan uang tunai Rp300 ribu hasil dagang narkoba. Gak seberapa sih nilainya, tapi rusaknya moral aparat desa: mahal harganya!
Gareng Bilang: “Kalau Kades Udah Jadi Bandar, Musyawarah Desa Bisa Jadi Transaksi Sabu”
Ini bukan lagi soal hukum, tapi soal malu. Kepala desa mestinya jadi bapak rakyat, bukan bapak lapak narkoba. Warga butuh listrik dan pupuk, tapi yang dikasih malah sabu dan jatah pakai.
“Dulu orang minta tanda tangan ke kades buat bikin KTP. Sekarang takut, jangan-jangan diselipin sabu di map-nya,” celetuk Gareng sambil tepok jidat.
Polres Inhu Tegas: Nggak Pandang Bulu, Mau Kades Kek, Ketua RT Kek, Semua Sikat!
Kapolres AKBP Fahrian Saleh Siregar menegaskan: pihaknya tak segan menindak siapapun yang terlibat narkoba, bahkan dari kalangan aparat sekalipun. Kades Samiun dijerat Pasal 112 dan 132, sementara Maryulis kena tambahan Pasal 114 soal pengedaran.
“Kami serius. Ini peringatan keras bagi siapapun yang coba bermain-main dengan narkoba. Termasuk yang merasa punya jabatan.”
Gareng nyelutuk, “Ya, kalau jabatan cuma buat numpang gaya, mending nggak usah nyalon. Bikin malu kampung, bikin repot aparat.”
Akhir Kata dari Gareng: “Kades yang jujur itu berkah. Tapi kalau Kades jadi penadah sabu, itu bencana nasional skala dusun!”
Mari waspada, lur. Jangan biarkan aparat desa jadi aparat setan. Narkoba itu gak cuma merusak badan, tapi juga bisa merusak akal dan akhlak—termasuk akhlak pejabat!