Gareng: “Truk, kenapa sampah plastik makin banyak ya? Padahal tiap tahun kita bikin acara Hari Lingkungan Hidup.”
Petruk: “Karena sampahnya rajin dibuang, tapi kesadarannya males dibangun. Acara boleh kolosal, tapi gaya hidup tetap minimal.”
—
🌊 Pantai Karangria, Spot Instagramable yang Juga Jadi TKP Sampah Plastik
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini diperingati dengan perang terbuka melawan plastik di Pantai Karangria, Sindulang, Manado.
Bukan perang pakai senjata, tapi pakai kantong kresek bekas dan semangat gotong royong.
Sebanyak 750 manusia waras—mulai dari pejabat, mahasiswa, TNI-Polri, sampai relawan lingkungan—turun ke pantai. Bukan buat bikin konten, tapi buat mungutin plastik.
Petruk nyeletuk: “Akhirnya rakyat bersatu bukan karena diskon online, tapi karena laut yang makin menderita.”
—
🧨 Plastik: Bom Waktu yang Disayang Tapi Tak Pernah Diurus Serius
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, membacakan amanat Menteri LHK, Dr. Hanif Faisol Nurofiq.
Pesannya jelas dan nendang:
> “Polusi plastik adalah bom waktu ekologis.”
“Mikroplastik sekarang udah bukan cuma di laut, tapi udah nongkrong di air minum, garam dapur, bahkan di tubuh manusia.”
Gareng: “Jadi sekarang kita gak cuma makan nasi padang, tapi juga topping mikroplastik. Gak kenyang, tapi nyiksa!”
—
📊 Fakta Nasional: Plastik Lebih Banyak dari Kesadaran
Berdasarkan SIPSN 2023, Indonesia memproduksi 56,6 juta ton sampah. Dari jumlah itu, lebih dari 10 juta ton adalah plastik.
Dan yang bikin nyesek: hanya 39% yang dikelola dengan benar.
Sisanya?
Masuk laut 🐟
Dibakar asal-asalan 🔥
Menumpuk di TPA kayak gunung dosa 🙈
—
🛠️ Target 2029: Bukan Mimpi, Tapi Kerja Keras Tanpa Asal Foto-foto
Pemerintah punya target: 100% pengelolaan sampah pada 2029. Tapi jangan cuma ditulis di banner. Ini strategi dua arah:
1. Hulu:
Pelarangan impor limbah plastik
Pembatasan plastik sekali pakai
Produsen dikasih PR, bukan hanya untung
2. Hilir:
TPA open dumping dibikin punah
Infrastruktur pengelolaan sampah dibangun di 33 kota
Petruk: “Kalo programnya jalan, rakyat juga harus sadar. Tapi kalau cuma bikin aturan lalu lupa, ya plastik tetap menang, manusia cuma nonton.”
—
🧒 Generasi Z dan Alpha: Pahlawan Bukan Karena Viral, Tapi Karena Peduli
Gaya hidup berkelanjutan mulai digaungkan ke anak muda:
Bawa tumbler, bukan gaya, tapi penyelamatan
Kurangi plastik sekali pakai
Ikut kampanye, bukan sekadar update story
Gareng: “Anak muda tuh kreatif. Tapi jangan cuma bikin konten #SaveEarth, abis itu beli kopi pakai cup plastik.”
—
🌐 Indonesia ke Jenewa: Bawa Masalah Sampah ke Dunia
Indonesia juga siap hadir di forum global INC-5.2 di Jenewa, demi satu tujuan:
Perjanjian Global Pengurangan Polusi Plastik.
Karena bumi itu satu, tapi dampaknya bisa berjilid-jilid.
—
🔔 Pesan Penutup: Bumi Tak Butuh Kita, Tapi Kita Butuh Bumi
Gubernur Yulius menutup dengan kalimat mantap dari Menteri Hanif:
> “Bumi tidak membutuhkan kita. Kitalah yang membutuhkan bumi.”
Petruk: “Kalimat ini harusnya dipajang di semua kantor pemerintah dan ruang kelas. Biar inget: bumi bisa hidup tanpa kita. Tapi kita? Mati gaya tanpa bumi.”
—
📝 Catatan Gareng & Petruk:
Hari Lingkungan Hidup jangan jadi hari selfie di pantai sambil pegang kantong sampah.
> Jadikan ini momen konsisten.
Bukan seremoni, tapi revolusi kesadaran.
Gareng: “Kalau laut sudah sesak, ikan sudah muak, jangan nyalahin takdir. Salahkan plastik dan perilaku kita sendiri.”
Petruk: “Lingkungan bukan cuma tempat tinggal, tapi juga cermin akhlak sosial. Mau nyelamatin bumi? Mulai dari nggak males buang sampah pada tempatnya.”
—
Salam dari Manado,
Tempat laut biru berteriak, dan plastik mulai bikin sesak.
Gareng & Petruk siap jadi pemandu,
Biar kita gak cuma bersih hari ini, tapi juga esok dan selamanya.