• Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
Kamis, Oktober 2, 2025
Harian Nasional Gareng Petruk
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

WAISAK: LENTERA CINTA DI TENGAH KEGADUHAN DUNIA

maisput by maisput
Mei 12, 2025
in Berita Jawa Tengah, Berita Klaten, Kolom Reflektif, Pojok Opini
0 0
0
WAISAK: LENTERA CINTA DI TENGAH KEGADUHAN DUNIA
0
SHARES
1
VIEWS
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke XBagikan Ke WhatsappBagikan Ke Google

Wahai para pemirsa langit dan bumi, pembaca koran dan grup WhatsApp RT 03 yang suka sebar hoaks, mari kita jeda sejenak dari kegaduhan duniawi—dari cicilan yang belum lunas, dari polusi udara dan janji politik yang lebih mulus dari jalan tol. Hari ini kita bicara soal Waisak—bukan “wisak” dompet habis gajian—tapi Waisak, perayaan suci umat Buddha yang membawa pesan cinta, damai, dan kebajikan. Iya, yang kita sering lupa pas lagi rebutan diskon di e-commerce.

Satu Hari, Tiga Momen Sakti

READ ALSO

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

Ngaji Cyber Crime Bareng Ketua Umum Pasukan 08: Dari Hacker Kampung sampai Teroris Digital

Waisak itu ibarat promo kombo spiritual: tiga momen dalam satu hari—kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha. Luar biasa, bukan? Kalau dalam sinetron, ini kayak satu episode langsung lahir, jadi ustaz, lalu wafat sambil background-nya pakai musik sendu. Tapi ini bukan fiksi. Ini ajaran tentang bagaimana hidup bisa diisi makna, walau kadang dompet dan hati kosong bersamaan.

Borobudur: Bukan Cuma Tempat Foto Prewed

Perayaan Waisak di Indonesia itu biasanya epic. Candi Borobudur jadi panggung utama, bukan buat shooting iklan pariwisata, tapi buat meditasi dan merenung. Ada pengambilan air suci dari Umbul Jumprit—tempat yang lebih jernih dari niat politikus pas kampanye. Lalu api abadi dari Mrapen—yang kalau bisa ngomong, mungkin udah protes, “kok saya terus yang diambil, yang lain mana?”

Ada juga Pindapata, di mana biksu-biksu keliling minta makanan. Tapi jangan salah sangka, ini bukan ngemis, ini latihan rendah hati dan ajakan untuk berbagi. Bukan kayak influencer yang ngemis endorse tapi sok dermawan pas live donasi.

Dan tentu, pelepasan lampion. Harapan mengudara, doa terbang ke langit, jauh dari komentar julid netizen. Kalau bisa, lampion itu jangan cuma bawa harapan pribadi, tapi juga harapan biar manusia sadar: bumi ini bukan tempat lomba menang-menangan, tapi rumah bersama yang butuh cinta dan logika.

Cinta Kasih: Bukan Sekadar Caption Instagram

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang makin penuh gengsi dan debat kusir di medsos, ajaran Waisak itu seperti teh hangat di pagi mendung. Mengajak kita mempraktikkan metta (cinta kasih), bukan cuma ke gebetan, tapi ke semua makhluk—bahkan ke nyamuk, walau kadang mereka nyebelin pas kita lagi meditasi.

Ini saatnya refleksi: apakah kita sudah benar-benar menjadi manusia? Atau baru sebatas wujud manusia, kelakuan aplikasi pinjol?

Kritik Sosial Versi Lembut, Tapi Nyelekit

Waisak juga mengingatkan kita, bahwa kebajikan itu bukan cuma buat pencitraan. Di negeri yang doyan bikin regulasi tapi lupa implementasi, pesan Buddha tentang hidup sederhana dan penuh pengertian kadang terdengar seperti mimpi utopis. Tapi bukan berarti nggak bisa. Kalau elit bisa nahan diri nggak saling nyinyir, rakyat pun bisa belajar saling peluk—bukan saling pukul.

Waisak dan Kita: Masih Waras di Tengah Wacana

Di tengah berita penuh konflik, hoaks, dan debat receh soal sandal hilang di masjid, Waisak datang seperti angin segar. Mengajak kita berhenti sejenak, merenung: apakah hidup ini sekadar ngejar status, atau memperbaiki isi?

Karena sejatinya, manusia itu bukan dinilai dari berapa banyak dia update status, tapi seberapa tulus dia memperbaiki sikap.

Penutup: Jangan Cuma Diam, Mari Nyala

Waisak bukan hanya milik umat Buddha. Ini adalah panggilan nurani untuk semua manusia. Untuk lebih sadar, lebih peduli, dan lebih waras. Kalau pemerintah sibuk ngurus proyek mercusuar, mari kita yang kecil ini jadi lentera. Nyala kecil yang menerangi.

Semoga kita bisa jadi manusia seperti yang Buddha ajarkan—bukan cuma pinter ngomong “damai itu indah”, tapi juga bisa senyum pas di depan orang yang gak kita sukai. Berat? Iya. Tapi itulah kebajikan.

Batu, 1252025
Tertanda: Gareng-Petruk, Versi Keyboard

Post Views: 376

Related Posts

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur
Pojok Opini

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

September 21, 2025
Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat
Pojok Opini

Ngaji Cyber Crime Bareng Ketua Umum Pasukan 08: Dari Hacker Kampung sampai Teroris Digital

September 20, 2025
Ketua Umum Pasukan 08 Luncurkan Teori Kriminologi Cybernetic
Intelijen Gareng Petruk

Ketua Umum Pasukan 08 Luncurkan Teori Kriminologi Cybernetic

September 19, 2025
Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini – “Dari Ibu Rumah Tangga sampai Pejabat Senayan
Intellijen Cyber

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini – “Dari Ibu Rumah Tangga sampai Pejabat Senayan

September 15, 2025
Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Mengapa Intelijen Cyber Penting di Era Digital – “Kalau HP Saja Bisa Disadap, Apalagi Hati?
Intellijen Cyber

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Mengapa Intelijen Cyber Penting di Era Digital – “Kalau HP Saja Bisa Disadap, Apalagi Hati?

September 15, 2025
Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat
Pojok Opini

Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat

September 14, 2025
Next Post
BUDAYA REK! DIHIDUPKAN LAGI — SAAT PUISI, MONOLOG, DAN MUSIK NGOPI DI TERAS DEWAN KESENIAN

BUDAYA REK! DIHIDUPKAN LAGI — SAAT PUISI, MONOLOG, DAN MUSIK NGOPI DI TERAS DEWAN KESENIAN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Foto : Kolonel Laut (K) dr.R. Rukma Juslim, Sp.JP., FIHA. Wakamed RSPAL dr. Ramelan Surabaya.

RSAL Ramelan Surabaya Guncang Dunia Medis: “Thrombectomy” Jadi Jurus Pamungkas Kalahkan Penyakit Jantung Tanpa Pasang Ring!

Juli 20, 2025
Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Oktober 4, 2024
Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

April 30, 2025
7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

November 29, 2024
Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

September 21, 2025

EDITOR'S PICK

Ketua DPW Pasukan 08 Jember Deklarasikan 10 Personil Divisi Rescue

Ketua DPW Pasukan 08 Jember Deklarasikan 10 Personil Divisi Rescue

April 13, 2025
PENDOPO AMBRUK, ANGIN KENCANG ATAU TAKDIR DANA DESA?

PENDOPO AMBRUK, ANGIN KENCANG ATAU TAKDIR DANA DESA?

Mei 9, 2025
Pak… Kami Memang Tak Terlihat, Tapi Kami Masih Ada (Dan Tak Pernah Tidur Siang Lama-Lama)

Pak… Kami Memang Tak Terlihat, Tapi Kami Masih Ada (Dan Tak Pernah Tidur Siang Lama-Lama)

Mei 19, 2025
Digitalisasi Akta Tanah: Langkah Maju atau Jalan Berliku?

Digitalisasi Akta Tanah: Langkah Maju atau Jalan Berliku?

November 29, 2024

Tentang GarengPetruk.com

Harian Nasional Gareng Petruk

“Harian Nasional Gareng Petruk – berita tajam, jujur, dan kritis, disampaikan dengan humor segar ala warung kopi.”

Follow us

Kategori

Recent Posts

  • Khofifah Buka Job Fair 2025, Sambil Nyolek Luka Tragedi Ponpes Al Khoziny
  • Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030
  • Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur
  • DPRD Kota Batu Mau Bangun Gedung Baru 70 Miliar: Rakyat Bingung, “Itu Gedung apa Disneyland?”
  • Jurnalis Gareng Petruk
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Pedoman Media Siber

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

No Result
View All Result
  • Beranda Rakyat Jelata
  • Tentang Gareng Petruk
    • Jurnalis Gareng Petruk
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalis Gareng Petruk
  • Merchandise
  • Indeks
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Login
    • Account
    • Dashboard
    • Edit

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In