Hujan turun lagi, para jomblo merana, yang pacaran makin mesra, dan kita semua? Siap-siap berenang di jalan raya! Seperti kisah cinta yang tak kunjung berujung bahagia, banjir datang lagi tanpa rencana. Lho, kenapa setiap hujan deras, kota ini berubah jadi Venice KW Super? Padahal, kata pejabat, proyek anti-banjir sudah dijalankan dengan penuh semangat dan anggaran melimpah. Lalu, air dari mana ini? Dari langit? Dari laut? Atau dari air mata rakyat yang terus tertipu janji-janji manis?

Langganan Banjir, Bonus Derita
Setiap tahun, kita semua seperti pelanggan setia promo banjir. Tak perlu daftar, tak perlu langganan premium, air coklat meluap langsung ke rumah-rumah kita. Gratis! Lengkap dengan paket genangan, kemacetan, dan bonus penyakit kulit. Bahkan, kadang-kadang datang dengan kejutan listrik korslet yang bikin bulu kuduk merinding lebih dari nonton film horor.
Tentu, semua pihak langsung saling tunjuk. Kata pemerintah, ini karena masyarakat buang sampah sembarangan. Kata masyarakat, ini karena drainase jelek. Kata sungai, “Saya cuma ngalir ke tempat yang lebih rendah, salah saya apa?”

Solusi? Ah, Basa-Basi Lagi!
Setiap kali banjir datang, solusinya selalu sama: rapat mendadak, kunjungan pejabat pakai sepatu bot baru, lalu janji akan ada proyek besar-besaran. Dan kita? Masih tetap sibuk menyelamatkan perabotan, mengungsi ke rumah saudara, atau sekadar menyerah pada takdir sambil menyeruput kopi.
Padahal, solusi sebenarnya bukan lagi sekadar wacana. Kota ini butuh sistem drainase yang benar-benar bekerja, bukan sekadar pipa tua yang tersumbat plastik bekas janji-janji politik. Butuh kebijakan yang lebih dari sekadar foto-foto di media saat banjir datang. Butuh aksi nyata, bukan sekadar empati di depan kamera.
Kesimpulan: Siap-Siap Lagi!
Jadi, wahai warga yang budiman, mari kita hadapi kenyataan. Hujan akan turun, dan kemungkinan besar, kita akan kebanjiran lagi. Saran kami? Siapkan perahu karet, stock mie instan, dan hati yang lapang. Siapa tahu, tahun depan ada inovasi baru: tur wisata banjir atau kompetisi renang dadakan di jalan protokol. Kalau hidup tak bisa diubah, setidaknya mari kita buat jadi lebih menghibur!
Tetap waspada, tetap bahagia, dan yang terpenting—jangan lupa sedia ember besar. Siapa tahu, besok butuh!
















