Halo… halo… halooo rakyat jelata!
Ini Gareng dan Petruk, dari Harian Nasional Gareng Petruk, hadir dengan celotehan kocak, pedas, tapi penuh makna. Awas ketawa sambil mikir!
GARENG:
Petruk… kamu percaya nggak, kalau negara ini bisa nyasar arah cuma gara-gara salah bisikan?
PETRUK:
Lha jelas percaya, Kang! Kalau presidennya Pengemudi, tapi peta jalannya dari dukun yang salah ramal, ya kita semua jadi penumpang buta yang dibawa keliling tanpa tujuan!
GARENG:
Itu lho… para pembisik di istana. Gayanya tenang, sopan, tapi isi bisikannya bikin negara pusing tujuh keliling. Katanya “demi stabilitas”, tapi rakyat yang makin nggak stabil hidupnya!
PETRUK:
Presiden itu harusnya kayak dalang: ngerti cerita, ngerti tokoh, ngerti arah angin politik. Bukan malah jadi wayang yang digerakkan oleh dalang bayangan yang cuma mikirin proyek pribadi.
GARENG:
Bayangin, Truk… kalau pembisiknya nyuruh naikkan pajak, cabut subsidi, potong anggaran rakyat, terus presidennya manggut-manggut aja kayak boneka dashboard, itu namanya apa?
PETRUK:
Itu namanya Presiden Setuju Tanpa Riset! 😆
GARENG:
Kadang aku heran… lagu yang diputarkan di Istana itu siapa sih yang nyetel? Rakyat maunya dengar lagu “Harga Beras Turun”, “Pendidikan Gratis”, tapi yang keluar malah remix “Investasi Asing”, “Bansos Politik”, dan “Tender Tanpa Tender”!
PETRUK:
Dan lucunya, kalau kebijakan salah, rakyat yang disuruh maklum. Dibilang: “Ini demi kemajuan bangsa.”
Lha terus, rakyat makan kemajuan bangsa? Diseduh pake air panas? Jadi sarapan?
GARENG:
Ya enggak bisa, Truk! Rakyat butuh nasi, bukan narasi. Butuh kerja, bukan kata-kata. Tapi ya mau gimana, suara rakyat selalu kalah keras dibanding bisikan elite yang manis di telinga tapi pahit di perut.
PETRUK:
Makanya, Kang… kalau presiden mulai salah langkah, bukan salah niatnya, tapi salah dengar! Saatnya ganti headset. Ganti playlist. Dengerin suara rakyat, bukan suara yang bawa amplop!
GARENG:
Dan kalau pembisiknya sudah terbukti sesat pikir, singkirkan! Ganti dengan yang bisikannya jernih: guru di desa, petani di ladang, nelayan di laut, rakyat kecil yang nggak punya lobi tapi punya hati!
PETRUK:
Betul, Kang… sejarah sudah ajari kita, banyak pemimpin jatuh bukan karena musuh dari luar, tapi karena orang kepercayaan di dalam yang bisikannya menusuk dari belakang!
Gareng dan Petruk pamit, ingat… kalau Presiden salah dengar, rakyat harus bersuara!
Hidup suara rakyat, hancurkan bisikan tikus istana!
#TetapWaras
#GarengPetruk
#SalahBisikSalahArah
#PresidenBukanBoneka
















