Jember, 7 Juni 2025 – Libur Idul Adha tiba! Warga Jember langsung ramai-ramai pindah dari kasur ke pasir, dari nonton drakor ke main ombak.
Pantai Watu Ulo dan Payangan pun mendadak jadi tempat pelarian nasional—bukan karena dikejar mantan, tapi karena dikejar penat hidup.
Gareng Petruk yang awalnya cuma mau cari es kelapa malah terseret arus pengunjung, sampai-sampai sandal jepitnya pensiun dini. Tapi di tengah keramaian, ada satu pemandangan yang bikin hati adem dan dada plong: polisi patroli siaga penuh.
—
AKP Latifa: Petugas, Tapi Tetap Ramah Tamah
Kapolsek Ambulu, AKP Latifa, tampil di lapangan bukan untuk gaya-gayaan selfie di pinggir laut, tapi buat ngawasin betulan.
> “Kami patroli dari parkiran sampai bibir pantai. Pokoknya semua sudut kami jagain, kecuali hati pengunjung, karena itu urusan masing-masing,” ujarnya sambil tersenyum manis tapi tegas.
Gareng Petruk sampai gumun:
> “Lha kok polisi sekarang makin mirip tour guide, ramah dan informatif!”
—
Tanda Bahaya, Bukan Sekadar Hiasan
Petugas pun memasang tanda peringatan di area rawan ombak. Tapi seperti biasa, ada saja pengunjung yang merasa dirinya keturunan Aquaman, sok-sokan berenang ke tengah sambil live Instagram.
“Mas, ini pantai, bukan kolam renang rumah sakit,” tegur petugas.
Gareng nambahin:
> “Kalau hilang diseret ombak, follower-mu gak bisa nyelametin kamu, Bro!”
—
Kebersihan: Sampahnya Liburan, Jangan Sampai Tetap Tinggal
AKP Latifa juga mengingatkan soal sampah. Karena biasanya, selesai liburan, yang tinggal bukan kenangan indah, tapi plastik mie instan, botol minuman, dan sandal jepit jomblo yang ditinggal pemilik.
> “Kami imbau, tolong jangan buang sampah sembarangan. Kalau alam sudah marah, liburanmu bisa jadi tragedi.”
Gareng Petruk nyeletuk:
> “Kalau bersih itu sebagian dari iman, mungkin beberapa pengunjung perlu refresh wudhu dulu.”

—
Pengunjung: Nyaman, Aman, Tapi Dompet Aman Gak Ya?
Beberapa pengunjung merasa lebih tenang karena banyak polisi bertebaran.
Ibu-ibu yang biasanya panik nyari anak di antara ombak, kali ini bisa fokus nyari spot selfie yang estetik.
Bapak-bapak juga gak takut motornya dicolong waktu lagi ngemil tahu petis.
Tapi ada juga yang nyengir sambil pegang dompet kosong:
> “Aman sih, tapi harga tahu petis naik kayak tarif parkir di pusat kota.”
—
Catatan Gareng:
> “Wisata itu harusnya bikin senang, bukan sekadar foto-foto dan numpuk sampah. Kalau bisa nginjek pasir pantai dengan bahagia, ya jangan tinggalkan plastik di baliknya. Dan ingat, polisi bukan cuma buat nangkap maling, tapi juga jagain kita dari kelalaian kita sendiri.”

—
#PantaiAmanLiburanNyaman
#AKPLatifaJagoPatroli
#OmbakTakutKalauLiatPolisi
#SampahTakPunyaLibur
Laporan eksklusif dari pantai Watu Ulo & Payangan, tempat di mana laut bercerita, manusia selfie, dan Gareng Petruk bikin satire penuh makna. 🙃🌊🚓
















