Jakarta – Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto kembali memantik perhatian publik. Beberapa nama menteri diganti, sebagian besar sesuai prediksi masyarakat. Namun ada satu kursi yang cukup mengejutkan: posisi Menteri Keuangan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum DPP Pasukan 08, Arfian D. Septiandri, S.Kom, MBA, CCA, CCSA, CIISA, C.ED, dalam keterangan resminya.
“Semua pejabat yang di-reshuffle Presiden sudah sesuai prediksi masyarakat. Hanya satu yang membuat kami cukup shock, yaitu nama Purbaya di posisi Menteri Keuangan. Tetapi apapun itu, selama bisa sejalan dengan visi-misi Presiden dan tegak lurus pada komando tunggal, kami tetap mendukung. Tidak ada istilah main dua kaki. Pemerintahan Prabowo harus bersih dari jejak rezim sebelumnya,” ujar Arfian.

Dukung Penuh Presiden Prabowo
Arfian menegaskan Pasukan 08 tetap solid mendukung Presiden Prabowo. Reshuffle, menurutnya, adalah langkah strategis agar kabinet benar-benar diisi oleh orang-orang pilihan yang setia, loyal, profesional, dan berdedikasi tinggi untuk negeri.
“Kami Pasukan 08 mendukung penuh Presiden Prabowo Subianto menulis sejarahnya sendiri dengan tim pilihannya. Ini harus jadi kabinet yang tegak lurus, bukan kabinet kanan-kiri. Indonesia adalah tanah air beta, bukan tanah air mafia, bukan tanah air koruptor, apalagi tanah air keluarga pejabat yang sibuk flexing,” tegas Arfian.
Gareng dan Petruk Ikut Menyindir
Sementara itu, obrolan warung kopi di sudut alun-alun juga ramai. Gareng, dengan wajah serius tapi mulut usil, nyeletuk:
“Reshuffle ini mirip lomba layangan. Ada yang putus talinya, ada yang terbang tinggi. Tapi ya itu tadi, posisi Menteri Keuangan kok rasanya kejutan kayak hadiah undian SMS.”
Petruk menimpali dengan gaya nyinyirnya:
“Yang penting jangan main dua kaki. Pemerintahan Prabowo ini harus lurus, bukan belok-belok. Wong rakyat sudah capek jadi korban drama pejabat. Jangan sampai reshuffle cuma ganti pemain, tapi lakonnya tetap sama: rebutan panggung.”
Sindiran Satir: Stop Flexing, Mulai Bekerja
Arfian juga mengingatkan agar kabinet tidak menjadi ajang pamer kekuasaan atau gaya hidup. Menurutnya, rakyat sudah jenuh melihat pejabat maupun keluarganya yang sibuk pamer harta di media sosial, sementara rakyat kecil masih pusing menghadapi harga sembako.
“Flexing itu tidak ada gunanya untuk rakyat. Yang dibutuhkan rakyat adalah kebijakan yang adil, program nyata, dan keberpihakan,” katanya.

Penutup: Pasukan 08 Segaris dengan Rakyat
Arfian menegaskan kembali posisi Pasukan 08: sejalan dengan rakyat.
“Sampai hari ini, saya pastikan Pasukan 08 tetap segaris dengan rakyat. Mandat rakyat adalah kompas kami. Dan mandat itu yang kami titipkan kepada Presiden Prabowo untuk menulis kisah Indonesia baru: tanah air beta, tanah air rakyat, bukan tanah air mafia,” pungkasnya.
Dengan gaya khasnya, Gareng dan Petruk menutup obrolan:
“Wis, sing penting ojo nganti reshuffle iki dadi tontonan sinetron murahan. Rakyat maunya kabar baik, bukan kabar flexing.”