Kota Pasuruan, 4 November 2025 – Bukan sekadar pelatihan, tapi upgrade otak, hati, dan niat baik! Begitulah kira-kira semangat yang membara di Hotel BJ Perdana, Kota Pasuruan, tempat dihelatnya Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi, Daya Krisis, dan Mikro Peluang (KDKMP) Tahun 2025.
Selama tiga hari penuh (4–6 November 2025), para pengurus koperasi dari seantero Pasuruan berkumpul untuk menyiapkan diri menjadi barisan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045 — atau dalam bahasa Gareng-Petruk: “nglatih otot ekonomi rakyat biar ora letoy di tengah badai zaman.”
Kegiatan ini adalah kolaborasi apik antara Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Koperasi Kota Pasuruan, yang kompak ingin mencetak pengurus koperasi tangguh, cerdas, dan melek digital.
🎓 Pelatihan Padat, Pejabat Padat Jadwal
Acara dibuka dengan sambutan dari Sulton, perwakilan panitia sekaligus narasumber tunggal, yang dengan jujur meminta maaf karena Kadis Koperasi berhalangan hadir — sedang mendampingi Menteri ATR/BPN dan Menteri UKM.
“Sebenarnya, Pak Wali Kota Adi Wibowo juga pengin banget buka acara ini. Tapi jadwalnya padat, Insyaallah nanti sore beliau akan hadir untuk memberi semangat,” ujar Sulton dengan gaya khas dosen koperasi yang kalem tapi menusuk logika.
Sulton, yang juga pakar dari Balai Latihan Koperasi Provinsi Jawa Timur di Malang, akan membimbing peserta selama tiga hari. Dari teori sampai praktik, dari pre-test sampai post-test, dari “apa itu koperasi” sampai “bagaimana bikin koperasi tetap hidup walau ekonomi lagi ngos-ngosan”.
🧾 Aturan Main ala Pelatihan Serius Tapi Santai
Supaya tak cuma jadi acara “hadir – selfie – lalu pulang”, panitia menyiapkan mekanisme super rapi:
-
🧠 Pre-test dan Post-test wajib: Biar tahu siapa yang datang untuk belajar, bukan cuma untuk sertifikat.
-
📱 Presensi online: Tiap hari wajib isi, supaya tak bisa titip absen.
-
💳 Rekening BNI gratis: Biar uang saku dan transport langsung cair tanpa drama potongan.
-
📂 Arsip legalitas lengkap: Semua dokumen koperasi dikumpulkan rapi — tak ada yang tercecer di grup WA.
-
🌐 Pendataan digital: Peserta diminta unggah perkembangan koperasi mereka di Simkopdes atau Mikrosip, biar Kemenkop bisa pantau siapa yang benar-benar gerak, siapa yang cuma kirim emoji “💪”.
🤝 Business Assistant dan PMO: Duo Superhero Koperasi
Kegiatan ini juga memperkenalkan sistem pendampingan baru dari Kementerian Koperasi:
-
Business Assistant (BA) — pendamping lapangan yang siap turun ke warung, sawah, dan sekretariat koperasi.
-
Project Manager Officer (PMO) — pengelola data dan strategi agar semua program berjalan efisien dan terukur.
Di tingkat lokal, Dinas Koperasi Kota Pasuruan juga sudah siap tempur dengan timnya:
Pak Bimo (Kasi Koperasi), dua pengawas keren Mbak Reine dan Mbak Luluk, serta duo tenaga pendamping lapangan Mas Bumedi dan Mas Bayu.
Tak ketinggalan, Satgas Kecamatan ikut terlibat — isinya Lurah, Polres, Kejaksaan, bahkan TNI. Koperasi di Pasuruan benar-benar dijaga dari segala sisi, tinggal pesertanya saja yang harus siap berubah dari “sekadar pengurus” jadi penggerak ekonomi rakyat sejati.
🌟 Harapan: Koperasi Naik Kelas, Rakyat Naik Derajat
Acara ditutup dengan doa dan pesan haru dari panitia, semoga pelatihan ini bukan hanya seremonial, tapi jadi pijakan nyata bagi koperasi di Pasuruan untuk berlari menuju masa depan.
“Indonesia Emas itu tak datang dari langit, tapi dari rakyat kecil yang belajar naik kelas,” ujar Sulton menutup sambutan.
Di sudut ruangan, secangkir kopi dingin tersisa di meja panitia. Tanda bahwa semangat pelatihan ini masih panas — bahkan setelah sesi pertama berakhir.
Karena seperti kata Gareng:
“Koperasi iku gotong royong ekonomi, dudu sekadar tanda tangan di papan nama.”
Dan Petruk menimpali:
“Sing penting, duit muter, rakyat makmur, dan pengurus koperasi ora ngeluh di akhir bulan!”
🪶 Gareng-Petruk.com – Suara Cerdas Rakyat, dari Kopi ke Koperasi, dari Tawa ke Cita.
















