Garengpetruk.com — Jeddah, 2 Juli 2025.
Kalau biasanya ke Arab Saudi itu identik sama ibadah haji atau umrah, nah kali ini beda, lur. Presiden Indonesia yang baru, Pak Prabowo Subianto, malah datang bukan buat naik haji, tapi naikkan level kerja sama strategis Indonesia–Arab Saudi. Bukan main, yang nyambut langsung Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud — bukan pangeran sinetron, tapi pangeran beneran!
Pertemuan mereka berlangsung di Istana Al-Salam, yang artinya istana perdamaian. Dan memang, isinya bukan cuma basa-basi sambil nyeruput qahwa (kopi Arab), tapi langsung gas teken Minutes of Meeting Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) Indonesia–Arab Saudi. Ini kayak KUA-nya dua negara—buat meresmikan kemitraan yang serius dan gak main-main.
“Hubungan ini bukan cuma saling sapa, tapi saling sejahterakan!” kata Presiden Prabowo dengan suara mantap (dan senyum tipis ala panglima cinta).
Ekonomi, Investasi, sampai energi disikat bareng
Dalam dokumen yang ditandatangani, dua negara sepakat buat saling bantu dalam banyak sektor: ekonomi, investasi, energi, sampai urusan bantuan kemanusiaan. Bahasa kerennya sih “kerangka kerja sama multisektor yang terintegrasi” — tapi kalau kata Petruk:
“Ini tumpeng lengkap, ada ayam, telur, sambel, sampe kerupuk. Gak cuma enak, tapi ngenyangin!”
Indonesia yang kaya alam, dan Arab Saudi yang kaya modal, kalau digabung, bisa jadi duet maut buat kesejahteraan umat. Terutama, banyak peluang bagi pengusaha kita buat ekspansi bisnis ke Timur Tengah. Lumayan, lur, ngopi-ngopi di Riyadh sambil nego kontrak.
Bantu Gaza, jaga dunia
Yang bikin hati meleleh, kerja samanya bukan cuma buat bisnis, tapi juga soal kemanusiaan. Indonesia dan Arab Saudi sepakat untuk bareng-bareng bantu rakyat Gaza yang lagi tertimpa musibah. Ini bukan soal politik, tapi soal rasa kemanusiaan. Pangeran MBS bilang,
“Arab Saudi sangat menghargai peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.”
Wah, hati Gareng langsung njlebb. Karena ternyata, yang besar itu bukan cuma ekonomi kita, tapi juga hati kita buat peduli sama nasib sesama umat manusia.
Perdamaian: bukan jargon, tapi panggilan
Dua pemimpin sepakat: kita harus aktif menjaga perdamaian global, bukan cuma nonton konflik dari layar HP. Indonesia yang punya pengalaman jaga netralitas, dan Arab Saudi yang punya pengaruh besar di Timur Tengah — kalau jalan bareng, insyaAllah bisa jadi kekuatan positif di dunia.
“Kerja sama ini ibarat nasi goreng dan acar. Gak harus sama rasa, tapi saling melengkapi!” – Gareng, ahli diplomasi warteg

Catatan akhir dari redaksi
Kami di Harian Nasional Gareng Petruk percaya, diplomasi bukan soal senyum dan jabat tangan aja, tapi soal keberanian untuk membangun masa depan yang lebih baik. Hari ini, Indonesia dan Arab Saudi membuktikan bahwa perbedaan budaya bukan penghalang, tapi kekayaan yang saling memperkaya.
Semoga kerja sama ini jadi berkah.
Bukan cuma buat elite, tapi sampai ke rakyat kecil yang ingin hidup lebih baik.
“Berita bisa serius, tapi gaya kami tetap santai. Yang penting: isinya bergizi, hatinya tetap riang.”– Redaksi Gareng Petruk















