Bombana, Harian Nasional Gareng Petruk – Paslon Bupati Bombana nomor urut 1, Burhanuddin-Ahmad Yani, tak tanggung-tanggung memulai gebrakan kampanyenya. Bukan di pusat kota atau tempat-tempat mainstream yang gampang dijangkau, tapi langsung terjun ke Kepulauan Kabaena. Langkah nekat atau strategi cerdas?
Dalam konferensi pers yang penuh semangat di pelataran KPU Kabupaten Bombana pada Senin malam (23/09/2024), Burhanuddin mengumumkan dengan lantang, “Kabaena adalah simbol janji kami untuk membangun daerah kepulauan. Kami tak ingin lagi ada wilayah yang merasa terpinggirkan!” Nah lho, paslon lain dengerin nggak tuh?
Katanya, warga Kabaena sering merasa dianaktirikan, terutama soal pembangunan infrastruktur. Jalanan bolong-bolong, sinyal sulit, dan listrik yang hidup-mati lebih sering dari perasaan bimbang para pemilih. “Ini saatnya mengubah keadaan,” tegas Burhanuddin. BERANI, katanya, tak cuma berani ambil nomor urut satu, tapi juga siap menghadapi tantangan pulau-pulau terpencil yang seringkali hanya dikunjungi ketika musim kampanye tiba. Iya kan?

Nomor Urut 2 dan 3, Mana Suaranya?
Sementara paslon lain—ehem, ANS-TO dan HARUS—lebih memilih rute aman dengan senyum manis dan janji yang mungkin lebih Instagrammable, BERANI tampaknya ingin memberikan sindiran halus. Kampanye tiga hari di Kabaena (25-27 September) mungkin bisa jadi tamparan buat mereka yang selama ini fokus di tempat-tempat yang “lebih nyaman”.
Paslon nomor 2, ANS-TO (Andi Nirwana-Herianto), yang katanya ahli strategi, mungkinkah terlalu sibuk membuat taktik seputar selfie dan acara seremonial yang gemerlap? Atau malah masih sibuk cek jadwal influencer yang bakal diundang? Yah, semoga saja kampanye mereka lebih dari sekadar parade janji-janjian.
Dan paslon nomor 3, HARUS (Hasrat Haji Nabi-Rifai Gunawas), yang seharusnya “HARUS” hadir dengan solusi konkret, malah masih terlihat menebar janji manis seperti gula-gula kampanye sebelumnya. Jangan-jangan, mereka lupa kalau warga Bombana sudah kenyang dengan janji yang sekadar di atas kertas. Kepulauan Kabaena, misalnya, sudah lama mendengar janji pembangunan. Tapi apa yang nyata? Jalanan bolong dan listrik padam masih setia menemani warga.
Kampanye di Kabaena: Ujian Nyata atau Gimmick?
Kampanye di Kabaena bukan tanpa risiko. Medan sulit dan akses terbatas bisa menjadi batu sandungan. Tapi, jika Burhanuddin-Ahmad Yani bisa membuktikan bahwa mereka BERANI mendengar langsung aspirasi masyarakat pulau dan benar-benar peduli, ini bisa jadi kemenangan moral sebelum hari pencoblosan tiba. Tapi ya, jangan lupa, PR-nya nggak cuma di atas panggung. Kabaena butuh aksi, bukan cuma orasi!
Paslon ini berjanji untuk memberikan perhatian yang sama besar kepada kepulauan dan wilayah daratan, termasuk infrastruktur, akses pendidikan, kesehatan, dan tentunya, memperbaiki jalan-jalan yang saat ini lebih mirip kubangan. Jika mereka berhasil merebut hati warga Kabaena, bisa jadi ini langkah pertama menuju kemenangan.

Gareng Petruk Punya Pendapat
Nah, buat nomor 2 dan 3, dengerin deh, jangan cuma sibuk sama poster dan slogan yang catchy. Kampanye itu bukan ajang pamer janji atau sekadar jadi seleb lokal sesaat. Lihat nih, Burhanuddin BERANI berangkat ke Kabaena, tempat yang sering kali dilupakan orang. Jangan sampai kampanye kalian hanya sibuk di kota besar, sementara warga di pelosok malah terus bertanya-tanya, “Kapan giliran kami dapat perhatian?”
Jadi, untuk paslon lainnya, mari buktikan kalau kalian juga BERANI! Berani turun langsung, dengar aspirasi, dan jangan cuma kasih janji manis yang ujungnya pahit di kemudian hari.
Harian Nasional Gareng Petruk – Di mana janji politik diulas dengan cerdas, sindiran tak lagi sembunyi, dan warga Bombana jadi pemenang sebenarnya.



