SUMENEP, garengpetruk.com –
Biasanya polisi datang ke masjid pas mau pengamanan, ngatur parkir, atau ngejar maling sandal yang nekat.
Tapi kali ini beda.
Polres Sumenep, di bawah komando AKBP Rivanda, S.I.K, justru datang bawa sapu, pel, dan sajadah!
Weh… ini baru namanya “seragam dinas plus amal jariyah.”
Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, jajaran Polres Sumenep melaksanakan Bakti Religi ke Masjid Baitur Arham, Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep.
Tapi tenang, bukan razia sarung bolong, melainkan kerja bakti bersih-bersih masjid!
Polisi Nyapu Masjid: Awas, Bisa Bikin Ibu-Ibu Langsung Nyari Menantu
Suasana Jumat pagi itu adem, bahkan sebelum khotbah mulai.
Bukan karena AC masjid nyala, tapi karena pemandangan yang jarang terjadi:
polisi berseragam sibuk nyapu halaman, ngelap jendela, sampai angkat ember.
Gak salah kalau warga sempat nyangka ini syuting sinetron religi Ramadhan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa polisi tidak cuma bisa menilang, tapi juga bisa nyikat lumut di selokan masjid,” ujar AKBP Rivanda sambil ngelap peluh.
Katanya, ini bagian dari Bakti Religi Polri dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-79.
Gareng langsung ngelus dada:
“Alhamdulillah… Bhayangkara makin bhayaguna.”
Dari Seragam Taktis ke Sarung Takbir: Polisi Juga Butuh Pahala
Selain bersih-bersih, Polres Sumenep juga menyerahkan bantuan berupa hamparan sajadah dan mushaf Al-Qur’an.
Ini bukan cuma simbolis gaya-gayaan, karena diserahkan langsung ke pengurus masjid.
Ndak pakai pita, ndak pakai kamera drone, yang penting barokah.
AKBP Rivanda bilang, kegiatan ini bukan cuma program kerja, tapi juga ibadah sosial.
Dan benar juga, kadang amal itu gak perlu pakai sirene.
Cukup sapu lidi dan niat bersih hati.

Gareng Petruk: Polisi Bersih Masjid, Rakyat Bersih Hati, Pemimpin Bersih Korupsi… (Kalau Bisa)
Gareng sempat ngintip acara ini sambil bawa koran dan niat ngopi di emper masjid.
Tapi ternyata, semangat gotong-royongnya bikin Gareng ikut nyapu…
walaupun sapunya dipinjemin dan disuruh cuci tangan dulu.
Melihat polisi turun langsung, rakyat pun ikut gerak.
Karena ternyata, keteladanan itu lebih nyentuh daripada seruan moral di baliho.
Kalau saja semua lembaga – dari yang berseragam cokelat, putih, sampai yang di atas sana – ikut bersih-bersih nurani,
mungkin negeri ini gak cuma bersih lantai masjidnya,
tapi juga bersih hati pejabatnya, dan bersih dari drama korupsi berjamaah.
Bukan Cuma Ganteng di Jalan, Tapi Juga Meneduhkan di Masjid
Polisi bersih-bersih masjid ini bukan sekadar aksi menjelang ulang tahun,
tapi simbol bahwa keamanan bukan cuma urusan senjata, tapi juga suasana batin.
Kalau bhayangkara bisa jadi bagian dari jamaah yang khusyuk,
maka rakyat pun akan lebih percaya… bahwa hukum itu bukan cuma tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
“Satu sajadah bisa merangkul banyak doa.
Satu sapu bisa membersihkan banyak prasangka,”
kata Gareng sambil nyelipin sandal ke dalam biar aman.
Selamat Hari Bhayangkara ke-79, Polres Sumenep!
Teruslah jadi pelindung yang bisa diajak ketawa, ngaji, dan bersih-bersih nurani.
Pewarta: Ryan dan Tim
Editor: Tim Gareng Petruk Biro Jatim
Catatan: Yang belum sempat ikut kerja bakti, jangan khawatir. Masih ada PR bersih-bersih negara minggu depan. 💪💬🕌
















