WUNUT – Kalau kalian pikir Halal Bi Halal itu cuma ajang salaman sambil nyari opor tetangga dan THR dari Pakde, maka kalian kudu main ke Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten. Sabtu malam (12/4/25), desa ini menyulap halaman kantor desanya jadi panggung silaturrahmi yang lebih meriah dari konser K-Pop, tapi lebih spiritual dan penuh guyub!
Kegiatan Halal Bi Halal yang digelar bukan sekadar ritual “maaf-maafan lalu lupa,” tapi jadi bukti nyata kalau warga Wunut paham betul arti gotong royong. Bahkan, hadir tokoh-tokoh penting: Camat Tulung, Kepala BPJS Cabang Klaten, sampai Anggota Komisi XI DPR-RI, Mas Didik Haryadi, S.T., S.H.

Dalam sambutannya, Mas Didik gak cuma nyapa doang lalu kabur. Beliau salut setinggi langit ke Desa Wunut yang udah berhasil ngegas ekonomi kreatif ala desa. Katanya, “Desa Wunut ini kayak startup, tapi versi desa. Bisa nyiptain industri-industri baru, bukan cuma nunggu bantuan.”
Petruk Dadi Ratu, Bansos Dadi Lucu
Puncak acara? Wayang kulit semalam suntuk. Dalangnya? Ki Tantut Sutanto, yang membawakan lakon “Petruk Dadi Ratu”—kisah klasik soal rakyat jelata yang jadi pemimpin. Sebuah sindiran halus bagi para elit yang lupa kalau rakyat juga bisa mikir, bukan cuma milih tiap 5 tahun sekali.
Bayangin aja, Petruk yang biasa guyon, mendadak jadi raja. Mirip kayak netizen +62 yang dari tukang meme tiba-tiba jadi analis politik dadakan tiap pemilu datang.
Doorprize-nya? Dari Kipas Sampai Sepeda Listrik!
Yang paling bikin warga makin semangat? Doorprize! Bukan cuma kipas angin buat ngusir panasnya utang, tapi juga sepeda listrik—biar warga bisa ngirit bensin sambil gaya. Ini baru namanya “berkah lebaran”, bukan cuma amplop isi Rp2.000.
Silaturrahmi: Antara Kebutuhan dan Kehausan
Acara ini bukan cuma jadi ajang temu kangen antarwarga, tapi juga panggung nyata bahwa desa punya kekuatan. Warga Wunut membuktikan: kita gak butuh nunggu proyek pusat kalau gotong royong jalan, dan pemimpinnya bukan cuma sibuk nyari panggung.
Gareng: “Nek halal bi halal iso ngangkat ekonomi desa, berarti salaman karo tetangga kui sakral. Luwih sakral tinimbang salaman karo janji kampanye!”
Petruk: “Tahun ngarep aku daftar caleg ae ah. Warga Wunut wis cerdas, sing lucu-lucu malah bisa dadi ratu!”
– Tamat, tapi Silaturrahmi terus jalan –
Gareng Petruk News – Nyentil, Nylekit, Tapi Nylegake!
















