Jember, GarengPetruk.com –
Sabtu sore (26/4/2025), suasana di Pendopo Kecamatan Tanggul bukan kayak biasanya. Bukan pasar malam, bukan sunatan massal, tapi acara Halal Bihalal Paguyuban Pencak Silat Kecamatan Tanggul!
Bayangin, kawan, 11 perguruan silat dari Cempaka Putih sampai Pagar Nusa, dari Tapak Suci sampai Merpati Putih, kumpul bareng.
Kalau biasanya ketemu di arena tanding, sekarang ketemu di acara makan-makan. Hayo, enak mana?
Ketua Panitia, Imam Ghozali, dengan wajah sumringah kayak habis menang undian umroh, bilang, “Alhamdulillah, ini acara pertama kita demi ukhuwah islamiah, ukhuwah basariah, dan ukhuwah wataniah!”
(Nah, yang belum paham istilah ukhuwah, silakan googling dulu, ya!)
Sumaji, sang Koordinator Paguyuban, lanjut nambah bumbu:
“Marilah kita bersatu, jangan cuma jago tendangan sabit, tapi juga jago menjaga NKRI!”
Betul, Cak! Jangan baru liat bendera lawan langsung panik, liat bendera Indonesia malah lupa diri!

Camat Tanggul, Hanifah, S.Pt, juga ikut ngasih wejangan bijak:
“Silat itu bukan cuma soal gebuk-gebukan, tapi soal karakter, sopan santun, dan kerendahan hati.”
Iya betul Bu! Jangan sampai di gelanggang gagah, di jalanan malah omongannya kayak knalpot brong.
Kapten Infanteri Abdul Muthallip, Komandan Koramil Tanggul, juga gas pol motivasi:
“Yang penting bukan cuma badan sehat, tapi hati adem, pikiran waras, dan cinta NKRI!”
Asik, Pak Kapten! Jangan cuma otot yang kekar, dompet juga mesti diisi halal, jangan pake hasil ngamen gengsi.
Aiptu Muhammad Khusnun, Kapolsek Tanggul, juga ngasih wanti-wanti:
“Ayo jaga keamanan dan ketertiban, apalagi mau menuju Indonesia Emas 2045!”
Bener, Pak! Jangan sampai gara-gara rebutan sabuk hitam malah sabuknya pindah ke tangan polisi.
Gareng bersuara:
“Lha iki, pencak silat itu harus kayak sate: beda-beda tusukannya, tapi nyatu di satu arang! Bakar bareng, makan bareng!”
Petruk teriak:
“Jangan kayak cabe rawit, kecil-kecil cabein urusan! Udah, mending kita silaturahmi, halal bihalal, terus makan gorengan bareng!”

Acara ditutup dengan doa khusyuk dari Ustadz Salim, lalu dilanjut penandatanganan pakta integritas oleh Muspika dan para pimpinan perguruan silat.
Artinya, siapapun di Tanggul mau salto, mau tendang terbang, tetep dalam bingkai damai, sopan, santun, dan cinta Indonesia.
(Udin/Tim Redaksi GarengPetruk.com)
 
			 
                                
















 
							