Gengs, lo tau gak? Kepribadian itu penting banget, bukan cuma soal zodiak atau MBTI yang sering lo share di story. Ini soal “daleman” manusia—bukan daleman yang itu ya, tapi daleman jiwa! Jadi sebelum lo judge orang dari gaya outfit-nya atau caption galau-nya, mending kita bedah dulu deh: apa itu kepribadian, unsurnya apa aja, dan kenapa kita semua bisa beda walau sama-sama kena macet dan cicilan.
Pengertian Kepribadian:
Kepribadian tuh kayak setting default otak dan hati. Menurut Prof. Koentjaraningrat (bukan selebgram ya, ini beneran profesor), kepribadian itu gabungan antara akal dan jiwa yang bikin kita punya style hidup masing-masing. Jadi, kenapa si A sabar banget walau digibahin, tapi si B meledak cuma gara-gara sinyal lemot? Nah, itu urusan kepribadian, beb.
Unsur-Unsur Kepribadian:
- Pengetahuan
- Ini isi otak lo. Bisa dari baca buku, nonton TikTok edukasi, atau dengerin podcast yang lo play tapi gak lo dengerin karena sambil scroll IG.
- Perasaan
- Ini vibes yang lo rasain. Bisa happy, bisa insecure, bisa baper gara-gara story mantan yang upload lagu galau. Hati-hati, perasaan ini yang kadang ngatur lo tanpa sadar.
- Dorongan Naluri
- Ini kayak “insting survival” lo. Dari pengen makan tengah malam, sampe pengen nge-chat “lagi apa?” ke mantan. Gak semua rasional, tapi ya emang udah bawaannya.
Macam-Macam Kepribadian:
- Kepribadian Individu
- Setiap orang beda. Ada yang diem tapi dalem, ada yang rame tapi gak punya arah. Dan itu sah, asal gak nyusahin orang lain.
- Kepribadian Umum
- Ini dipengaruhi budaya. Di negara kita, anak kecil diajarin sopan santun. Tapi giliran gedean dikit, malah banyak yang nyinyir online padahal diem di dunia nyata.
- Kepribadian Barat vs Timur
- Barat: kerja, duit, self-love. Timur: spiritualitas, keluarga, “jangan bikin malu keluarga”. Dua-duanya ada plus minusnya. Yang bahaya? Yang cuma ikut-ikutan tren tanpa tahu kenapa.
Teori Big Five Personality:
Coba cocokin deh sama diri lo atau circle lo:
- Openness – Suka coba hal baru. Tapi jangan sampe buka-bukaan rahasia temen juga, ya!
- Conscientiousness – Rapih, teratur, tapi kadang suka ngaturin orang juga.
- Extraversion – Suka rame-rame. Tipikal orang yang ngajak healing tapi healing-nya ke mall.
- Agreeableness – Baik, suka bantu. Tapi kadang terlalu baik sampe susah nolak ajakan pinjaman.
- Neuroticism – Emosinya naik turun. Bisa semangat pagi, terus overthinking sore, lalu nangis malam.
Kesimpulan:
Kepribadian manusia itu kompleks banget, kayak playlist Spotify lo yang isinya campuran lo-fi, dangdut, dan EDM. Dan gak ada satu pun yang “paling bener”. Yang penting, kita kenal diri sendiri, kenal orang lain, dan gak maksa semua orang buat jadi kayak kita.
Referensi:
- Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom. Kepribadian. [PDF].Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI
Penutup:
Intinya, gengs… kepribadian itu kayak aplikasi bawaan hidup. Mau lo update atau enggak, itu pilihan. Tapi semakin lo ngerti diri lo, makin gampang juga lo buat hidup damai bareng orang lain. Jadi, yuk kenalan sama kepribadian lo sendiri—jangan sibuk stalking kepribadian mantan doang!
















