Klaten – GarengPetruk.com
Minggu (4/5), Gedung Sierad Klaten mendadak bergetar. Bukan karena gempa, tapi karena penuh dengan semangat anak muda berjas almamater merah marun: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Klaten resmi melantik pengurus baru periode 2025-2026.
Acara berlangsung khidmat, sakral, dan… sedikit tegang karena semua berusaha tampil tenang padahal deg-degan mikirin raker pertama nanti.

Ketua Baru, Harapan Baru, PR-nya Juga Baru
Sang ketua baru, Afi, tampil dengan wajah penuh semangat—dan sedikit jetlag orasi. Dalam sambutannya, ia bilang, “Harapan kami, periode ke depan lebih baik, lebih maju dari sebelumnya.”
Lho, tentu saja harus lebih baik, Mas! Masa iya pengurus baru kok malah downgrade, kayak aplikasi yang bikin HP nge-lag.
Afi juga menekankan pentingnya pergerakan masif dan menjaga amanat konstitusi negara. Wih, berat ya! Kalau bisa, jangan cuma jago amanat konstitusi, tapi juga amanat ibu kos: bayar tepat waktu.
Rapat Kerja: Antara Rencana dan Realita
Rapat kerja atau raker bakal segera digelar. Harapannya sih untuk menyusun program kerja yang masif, solid, dan bermanfaat. Tapi kita tahu, kadang raker itu lebih sering jadi ajang debat ngatur jadwal piknik dan ngopi. Makanya Gareng Petruk mau nitip pesan: “Jangan sampe raker cuma rame di whiteboard, tapi sunyi dalam pergerakan!”
Bersahabat dengan Pemerintah, Tapi Jangan Kebanyakan Basa-Basi
IMM Klaten juga mengaku siap menjalin hubungan harmonis dengan pemerintah. Tapi perlu diingat, harmonis itu bukan berarti manut semua! Sesekali kritik yang membangun juga penting, biar pemerintah nggak kelewat nyaman.
Apalagi katanya akan pakai pola kerja yang humanis, sosialis, dan agamis. Tiga kata yang terdengar berat tapi indah—asal tidak dijadikan slogan tanpa isi. Jangan sampai nanti programnya humanis hanya di spanduk, sosialis hanya di caption, dan agamis hanya di pembukaan acara.
Catatan Gareng Petruk: Jas Almamater Bukan Cuma Atribut
Wahai para pengurus IMM Klaten, ingat ya, jas almamater itu bukan jubah sakti. Tapi simbol tanggung jawab. Jangan cuma dipakai pas pelantikan dan foto-foto, lalu ngilang kayak mantan setelah wisuda.
Kalau benar mau “lebih baik dan lebih maju”, ya harus tahan banting, tahan kritik, dan yang paling penting: tahan ngantuk saat diskusi panjang!

Selamat bekerja untuk IMM Klaten. Semoga pelantikan ini bukan cuma upacara pindah jabatan, tapi benar-benar momentum pindah arah: dari teori ke aksi, dari idealisme ke realisasi!
Gareng Petruk pamit, sambil bisik-bisik: “Jangan lupa, yang paling penting dari jadi pengurus adalah… jangan lupa sama yang dipurus!”















