• Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
Rabu, Oktober 8, 2025
Harian Nasional Gareng Petruk
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Hukum, Kopi, dan Sepasang Cangkir Kosong

maisput by maisput
Januari 16, 2025
in Berita DK Jakarta, Berita Hukum, Kebijakan Pemerintah, Organisasi Masyarakat, Pendidikan, Politik Dalam Negeri
0 0
0
Hukum, Kopi, dan Sepasang Cangkir Kosong
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke XBagikan Ke WhatsappBagikan Ke Google

Oleh: Penikmat Hukum Gareng Petruk

Ada apa dengan hukum? Mengapa ia terasa jauh dari hidup kita, padahal ia seharusnya berada di tengah-tengah kita? Bayangkan hukum seperti kopi. Di satu cangkir, ia pahit tanpa gula, menyentuh lidah dengan ketelanjangan rasa. Di cangkir lain, ia manis dengan gula berlebih, menutupi pahit yang seharusnya ada. Dua cangkir ini adalah wajah hukum di negeri ini: pahit untuk mereka yang tidak punya kuasa, manis untuk yang mampu membeli rasa.

READ ALSO

Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030

Tarif Listrik Tetap, Pikiran Tenang

Tapi, apakah hukum hanya soal rasa di cangkir? Atau sebenarnya, hukum adalah tentang bagaimana cangkir itu kosong?

Hukum: Kosong, tetapi Bermakna

Seorang filsuf pernah berkata, “Manusia mengisi makna dalam sesuatu yang kosong.” Maka, bukankah hukum seharusnya seperti cangkir kosong? Ia tidak menawarkan rasa, tidak memihak, hanya menjadi wadah netral untuk apa pun yang dituangkan di dalamnya.

Namun, kenyataan berkata lain. Di tangan segelintir orang, cangkir itu diisi racikan yang sesuai dengan selera pemesan. Hukum menjadi alat untuk menciptakan rasa tertentu, bukan lagi ruang kosong yang netral. Dalam konteks ini, hukum kehilangan jati dirinya. Ia tidak lagi menjadi ruang untuk mencari keadilan, tetapi panggung untuk memainkan kepentingan.

Nyeleneh, tetapi Tepat: Hukum sebagai Bayangan

Mari kita lihat hukum dari sudut pandang yang lebih absurd: hukum adalah bayangan. Bayangan tidak pernah bisa berdiri sendiri, ia hanya ada karena ada sumber cahaya. Sumber cahaya itu adalah masyarakat, adat, nilai, dan moral. Tapi apa jadinya ketika cahaya itu meredup, atau malah dibelokkan oleh lensa kekuasaan? Bayangan hukum pun berubah menjadi sesuatu yang tak dikenali: bengkok, kecil, atau bahkan lenyap sama sekali.

Bayangkan sebuah ruang sidang. Kursi hakim adalah tempat cahaya itu seharusnya memancar. Namun, apa jadinya jika hakim bukan lagi cermin keadilan, melainkan hanya alat proyeksi kepentingan tertentu? Hukum tidak lagi menjadi bayangan masyarakat, melainkan karikatur keadilan.

Renungan: Hukum adalah Kekosongan yang Harus Kita Isi

Hukum, pada dasarnya, adalah sesuatu yang kosong. Ia menunggu untuk diisi dengan makna. Tapi siapa yang mengisinya? Dan dengan apa ia diisi?

Jika diisi dengan moral, hukum menjadi etis.

Jika diisi dengan kekuasaan, hukum menjadi tiran.

Jika diisi dengan uang, hukum menjadi barang dagangan.

Tapi jika diisi dengan keadilan, hukum akan menjadi alat pembebasan.

Masalahnya, kita sering lupa bahwa hukum itu netral. Ia tidak pernah salah atau benar. Yang membuatnya salah atau benar adalah manusia di baliknya. Hakim, jaksa, polisi, pengacara, bahkan kita sebagai masyarakat adalah pengisi cangkir hukum itu.

Sudut Pandang Baru: Hukum sebagai Kesunyian

Pernahkah kita berpikir bahwa hukum seharusnya diam? Dalam diam, ia tidak memihak. Dalam kesunyian, ia mempersilakan semua pihak berbicara. Tapi hukum kita sering kali terlalu berisik: penuh opini, penuh tekanan, penuh kepentingan.

Hukum sebagai kesunyian adalah hukum yang memberi ruang bagi semua suara. Ia tidak langsung menjawab, tetapi mendengarkan. Ia tidak terburu-buru memutuskan, tetapi merenung. Kesunyian dalam hukum adalah ruang di mana keadilan menemukan jalannya sendiri.

Pemikiran Baru: Hukum sebagai Paradoks

Hukum adalah paradoks. Ia keras, tetapi harus lentur. Ia tegas, tetapi harus manusiawi. Ia pasti, tetapi harus fleksibel. Paradoks ini bukan kelemahan, melainkan kekuatannya.

Bayangkan seorang hakim. Ia memutuskan sesuai undang-undang, tetapi ia juga harus mempertimbangkan rasa keadilan. Di sini, hukum menunjukkan wajah gandanya: sebagai teks yang kaku, tetapi juga sebagai roh yang hidup.

Kesimpulan: Mari Mengisi Cangkir Kosong Itu

Kita kembali ke awal. Hukum adalah cangkir kosong. Pertanyaannya, mau kita isi dengan apa?

Apakah dengan pahitnya kepentingan pribadi?

Apakah dengan manisnya janji-janji kekuasaan?

Ataukah dengan rasa adil yang sederhana, yang bisa diterima oleh semua orang?

Gareng pernah berkata kepada Petruk, “Truk, hukum itu bukan alat. Hukum itu ruang. Ruang buat orang orang yang masih percaya bahwa keadilan itu masih ada.”

Petruk menjawab, “Bener, Geng. Tetapi hukum harus adil, bukan hanya buat orang kaya dan berkuasa saja.”

Maka, mari kita berhenti mengeluh tentang hukum yang pahit atau manis. Mari kita mulai mengisi cangkir itu dengan rasa yang benar, rasa keadilan. Karena pada akhirnya, hukum hanyalah wadah, dan kita semua adalah pembuat rasa.

Gareng Petruk: Merenung dengan Nyeleneh, Berpikir dengan Serius.

Post Views: 131

Related Posts

Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030
PWI

Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030

Oktober 1, 2025
Tarif Listrik Tetap, Pikiran Tenang
Berita Nasional

Tarif Listrik Tetap, Pikiran Tenang

September 17, 2025
Akhmad Munir Umumkan Susunan Pengurus Lengkap PWI Pusat 2025–2030
PWI

Akhmad Munir Umumkan Susunan Pengurus Lengkap PWI Pusat 2025–2030

September 15, 2025
Gareng: Wah, Petruk, kau dengar tidak? UMT dan PasarHub bikin geger di Bekasi!
Universitas Mpu Tantular Jakarta

Gareng: Wah, Petruk, kau dengar tidak? UMT dan PasarHub bikin geger di Bekasi!

September 15, 2025
PWI Resmi Terdaftar Lagi: AHU Turun Kilat, Wartawan Senyum Lega
PWI

PWI Resmi Terdaftar Lagi: AHU Turun Kilat, Wartawan Senyum Lega

September 13, 2025
Dukungan Mengalir Deras, 17 Provinsi Mantap Usung Munir Jadi Ketua Umum PWI Pusat
PWI

Dukungan Mengalir Deras, 17 Provinsi Mantap Usung Munir Jadi Ketua Umum PWI Pusat

Agustus 27, 2025
Next Post
Hari Desa di Klaten: Ponggok, Desa 19 Miliar, dan Pesan Budiman Sudjatmiko untuk Entaskan Kemiskinan

Hari Desa di Klaten: Ponggok, Desa 19 Miliar, dan Pesan Budiman Sudjatmiko untuk Entaskan Kemiskinan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Foto : Kolonel Laut (K) dr.R. Rukma Juslim, Sp.JP., FIHA. Wakamed RSPAL dr. Ramelan Surabaya.

RSAL Ramelan Surabaya Guncang Dunia Medis: “Thrombectomy” Jadi Jurus Pamungkas Kalahkan Penyakit Jantung Tanpa Pasang Ring!

Juli 20, 2025
Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Oktober 4, 2024
Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

April 30, 2025
7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

November 29, 2024
Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

September 21, 2025

EDITOR'S PICK

DLH Pandeglang Ngarep PAD dari Sampah: Sambil Nyapu, Sambil Berdoa!

DLH Pandeglang Ngarep PAD dari Sampah: Sambil Nyapu, Sambil Berdoa!

Juni 23, 2025
IKN Gak Mangkrak, Cuma Belum Ramai: Gareng & Petruk Ngecek Proyek yang Katanya Sepi Tapi Ngeri

IKN Gak Mangkrak, Cuma Belum Ramai: Gareng & Petruk Ngecek Proyek yang Katanya Sepi Tapi Ngeri

Juni 10, 2025
Gareng Petruk News – “Gareng Was-Was, Petruk Geleng-Geleng: Rakor Tiga Kali, Solusinya Belum Jelas Brooo!!”

Gareng Petruk News – “Gareng Was-Was, Petruk Geleng-Geleng: Rakor Tiga Kali, Solusinya Belum Jelas Brooo!!”

Mei 27, 2025
Ngaji Bareng Orang Asing? Ealah, TIMPORA Wis Siap Ndandani Gamelan Keamanan Bondowoso!

Ngaji Bareng Orang Asing? Ealah, TIMPORA Wis Siap Ndandani Gamelan Keamanan Bondowoso!

Mei 2, 2025

Tentang GarengPetruk.com

Harian Nasional Gareng Petruk

“Harian Nasional Gareng Petruk – berita tajam, jujur, dan kritis, disampaikan dengan humor segar ala warung kopi.”

Follow us

Kategori

Recent Posts

  • Khofifah Buka Job Fair 2025, Sambil Nyolek Luka Tragedi Ponpes Al Khoziny
  • Monumen Pers Siap Jadi Lokasi Pengukuhan Pengurus PWI Pusat 2025–2030
  • Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur
  • DPRD Kota Batu Mau Bangun Gedung Baru 70 Miliar: Rakyat Bingung, “Itu Gedung apa Disneyland?”
  • Jurnalis Gareng Petruk
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Pedoman Media Siber

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

No Result
View All Result
  • Beranda Rakyat Jelata
  • Tentang Gareng Petruk
    • Jurnalis Gareng Petruk
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalis Gareng Petruk
  • Merchandise
  • Indeks
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Login
    • Account
    • Dashboard
    • Edit

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In