Oleh Tim Harian Nasional Gareng Petruk
Klaten, Sabtu pagi (23/11/24) — Hari terakhir kampanye pilkada 2024, DPC PDI Perjuangan Klaten menggelar senam Sicita (Senam Indonesia Cinta Tanah Air) serentak di 10 titik di seluruh Kabupaten Klaten. Dari Pedan hingga pelosok desa, aroma keringat rakyat berbaur dengan semangat kemenangan.
Politisi PDI Perjuangan Hj. Kadarwati, yang turut hadir di Kecamatan Pedan, tampil penuh energi seperti instruktur senam dadakan. “Biar fresh, biar sehat, biar happy!” ujarnya sambil mengibaskan handuk kecil yang lebih mirip bendera kemenangan.
Menurut Kadarwati, pesta demokrasi memang harus gembira. “Bukan pesta kalau ada yang cemberut atau tegang,” katanya, menyentil halus suasana politik yang sering kali lebih mirip gladi perang daripada festival rakyat.
Acara ini juga diwarnai dengan jalan sehat dan joget bersama, di mana langkah kaki rakyat menyatu dengan hentakan irama dangdut koplo. Bahkan, ada yang berseloroh, “Kalau begini terus, kita malah lupa siapa yang mau kita pilih, Bu Kadar!”

Namun, di balik keceriaan itu, pesan Kadarwati serius. Ia mengingatkan pentingnya hari tenang. “Puasa, ya. Puasa dari hawa nafsu negatif. Jangan ada pikiran buruk, apalagi serangan fajar. Kalau nggak bisa puasa, minimal tutup pintu, biar nggak ada amplop nyelip!” katanya, yang langsung disambut tawa peserta senam.
Soal target suara? Kadarwati tak main-main. Dengan nada penuh percaya diri, ia menegaskan, “Nomor urut 3, Hamenang-Beny, harus menang lebih dari 60 persen!” Kalau tidak, mungkin tim PDI Perjuangan akan bersenam lagi, kali ini untuk menghapus rasa galau.
Hari kampanye terakhir memang menjadi bukti, bahwa politik tak melulu soal janji. Kadang, cukup dengan joget bersama, rakyat sudah merasa diperhatikan. Tapi, tetap saja, kita semua tahu, setelah pesta demokrasi usai, yang rakyat nantikan adalah senam serius para pejabat di meja kerja. Jadi, selamat menanti tanggal 27 November, semoga pesta ini benar-benar menghasilkan pemimpin yang bugar, bukan hanya pemimpin yang jago joget!















