Catatan Receh dari Gareng, Si Pecinta Negara Musiman
Kata Petruk, “Reg, kamu cinta tanah air nggak?”
Aku jawab, “Cinta dong, Truk! Apalagi kalau ada proyeknya.”
Karena cinta tanah air di negeri ini sudah berevolusi. Dulu, orang rela mati demi merah putih. Sekarang?
Rela fotokopi KTP 30 kali demi dapat tender!
—
Bab I: Nasionalisme Versi Excel
Di buku pelajaran, cinta tanah air itu menjaga persatuan, menghormati pahlawan, bela negara.
Tapi di meja rapat, cinta tanah air itu:
Membuat proposal “Pelatihan Wawasan Kebangsaan” senilai 2,5 miliar.
Isinya: nyanyi lagu wajib, selfie pakai baju adat, lalu pulang bawa goodie bag dan stiker “Aku NKRI!”
Petruk bilang, “Itu namanya nasionalisme bisnis plan.”
—
Bab II: Bendera dan Dana
Setiap 17 Agustus, semua berlomba-lomba kibarkan bendera.
Tapi ada juga yang diam-diam kibarkan rekening offshore.
Kita lihat jalan rusak, jembatan ambruk, guru honorer gajinya ngenes.
Lalu muncul slogan besar: “Kami Cinta Indonesia!”
Tapi kontraknya justru lari ke anak konglomerat alumni luar negeri yang salah baca peta Indonesia.
Katanya mau bangun negeri, tapi baru bisa kerja kalau dananya turun duluan.
—
Bab III: Proyek Rasa Nasionalisme
Pernah lihat seminar nasionalisme yang diadakan di hotel bintang lima?
Yang isi materinya copy-paste Wikipedia, tapi anggarannya bisa beli kapal perang?
Pernah dengar pelatihan cinta tanah air untuk anak muda?
Tapi isinya cuma games, kuis, dan live TikTok sambil nyanyi “Halo-Halo Bandung” pakai filter anjing?
Waktu rakyat protes, mereka bilang, “Ini demi membentuk generasi cinta bangsa!”
Padahal tujuan aslinya: SPJ lancar, honor cair.
—
Bab IV: Bela Negara Tapi Pilih Proyek
Dulu tentara bela negara pakai senjata, sekarang bela negara pakai laptop dan link e-budgeting.
Ada yang bela negara sambil buka tender pelatihan bela negara,
Ada yang bela negara tapi ngasih proyek ke om ipar sendiri,
Ada juga yang teriak “NKRI harga mati!” tapi pajak masih mati.
—
Epilog: Cinta Tanah Air Tanpa Anggaran, Itu Haram?
Cinta tanah air itu harus murni. Tapi di negeri para dewa, cinta itu terikat MoU.
Kalau ada anggaran, cinta menggebu.
Kalau nggak ada anggaran?
“Mohon maaf, kegiatan ini tidak prioritas.”
Petruk bilang, “Reg, cinta kok dikontrak sih?”
Aku jawab, “Lha wong sekarang nikah aja banyak yang pakai kontrak kerja sama, Truk!”
—
Salam dari Gareng, pejuang nasionalisme freelance.
Karena kalau nunggu proyek, cinta tanah air bisa expired.