Manado, 30 Juli 2025 – Langit Kota Manado tampak biasa saja, tapi suasana di ruang serbaguna Pemkot Manado mendadak extraordinary—karena 504 Ketua Lingkungan alias Keling dilantik serentak oleh duet maut Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang. Tapi jangan salah, di antara ratusan yang dilantik itu, satu nama mencuri perhatian dan jadi buah bibir emak-emak di pasar dan netizen di kolom komentar: Bruri Sarapil, Ketua Lingkungan 3 Malalayang Dua.

Keling: Dari Pala ke Panglima Lapangan
Keling, atau dulunya dikenal sebagai Pala (Kepala Lingkungan), bukan lagi sekadar penjaga pos ronda yang tahu siapa yang sering numpang Wi-Fi tetangga. Kini mereka adalah CEO mini wilayahnya. Mereka ikut seleksi terbuka, dari tes admin sampai kompetensi, kayak seleksi ASN, tapi bonusnya: gaji minimalis, ekspektasi maksimalis.
Semua peserta pelantikan wajib pakai kemeja putih dan dasi hitam. Bukan buat nyanyi lagu wajib, tapi biar kelihatan necis saat diambil sumpah jabatan. “Jabatan ini bukan pemberian, tapi tanggung jawab,” ujar Wali Kota dengan gaya khas pemimpin bijak level RPG.
Bruri Sarapil: Si Strategi Dua Arah
Nah, masuklah tokoh utama kita: Bruri Sarapil, Keling rasa visioner, pemimpin next level yang dipercaya memegang dua objek vital: Terminal Tipe A dan Wisata Beach Walk (WBW) Dua. Ini bukan wilayah sembarang, Sob. Ini kawasan yang kalau malam minggu, macetnya bisa bikin kamu curhat ke tukang parkir.
Bruri bukan cuma ngurusin lampu jalan dan sampah. Dia sudah mulai jadi barometer kepercayaan publik, benchmark bagi pemimpin lokal yang lain. Kalau dia sukses, bisa jadi template buat pemimpin-pemimpin berikutnya. Kalau gagal? Ya minimal jadi meme lokal dulu lah.
“Pak Bruri ini ibarat barcode integritas di kawasan wisata,” kata seorang warga yang ogah disebut namanya, takut nanti nggak diajak kerja bakti.

Titipan dari AARS dan Gubernur Yulius Silvanus
Menariknya, wilayah Bruri ini adalah ‘etalase depan’ Kota Manado. Jadi wajar kalau Wali Kota dan Wakil, bahkan Gubernur dan Wakil Gubernur, titip banyak harapan. Bruri ditugasi untuk mensosialisasikan pembangunan sekaligus jadi perisai sosial dari konflik warga yang ngotot pasang tenda dagang sampai ke trotoar.
“Ketua Lingkungan itu bukan tukang laporan doang,” tegas Wali Kota. “Dia harus tau jumlah rumah, KK, bahkan nama-nama anak muda yang suka ngamen di pinggir pantai pakai speaker portable.”
Keling Jaman Now: Antara Harapan dan Beban
Jabatan Keling memang nggak pakai mobil dinas, tapi tanggung jawabnya bisa sekelas Kapolsek. Mulai dari cek keberadaan lansia, nyalain lampu jalan, tangani masalah sampah, sampai jadi juru damai pasangan yang ribut gegara remote TV.
Tapi kalau berhasil? Bisa jadi ikon kawasan wisata, kayak Bruri. Bisa naik kelas dari Keling ke… ya siapa tau, Wakil Wali Kota?
Ngakak Plus:
Kalau pemimpin nasional masih sibuk nyusun reshuffle, di Manado justru grassroot leader macam Bruri yang diam-diam jadi ikon. Siapa sangka, seorang Keling bisa punya impact sebesar Gubernur? Asal nggak lupa, tugas utama tetap: jangan kasih sampah sembarang berserakan!