Manado, 11 Juni 2025 –
Baru 111 hari, tapi Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling alias YSK, sudah bikin rakyat melongo kagum — atau mungkin melongo bingung, karena saking banyaknya gebrakan!
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manado sampe kaget setengah revolusioner. Kata mereka, ini gubernur bukan tipe duduk manis sambil ngopi di kantor, tapi tipe yang tiap pagi sarapan pake blueprint pembangunan dan makan siang pake proposal investor!
Ketua GMNI Manado, Rahmat Indra Putra Mbuinga, dalam nada penuh semangat tapi tetap marhaen vibes only, bilang:
> “YSK nggak cuma laksanakan mandat, tapi udah kayak ngebut di tol pembangunan. Gak pake GPS, tapi nyampe duluan!”
Dari Bandara ke Sawah, Dari Rapat Menteri ke Sawah Lagi
Apa aja gebrakannya? Nih ya, siap-siap:
Ketemu Menteri ESDM & KLHK soal tambang Ratatotok.
Ngobrol sama DPR-RI soal banjir Sungai Tondano.
Deal dengan Konsulat Australia soal KEK Bitung.
Buka rute internasional Manado-Nanjing.
Ekspor teripang putih & tuna ke AS & Belanda.
Bagi-bagi traktor, bibit, jagung, padi, dan semangat ke petani!
Ini gubernur kayaknya punya teleport, pagi di Jakarta, siang di Manado, sore udah panen jagung di Bolmong. Gila gak tuh?
Gubernur atau Rektor Bayangan?
Belum puas di urusan ekonomi, YSK juga main ke ranah pendidikan.
Rp30 miliar digelontor buat Universitas Islam.
Rencana bikin kampus baru di Bolaang Mongondow Raya.
Dialog bareng akademisi, bukan monolog pake powerpoint.
Gareng mikir, jangan-jangan YSK ini dulunya mahasiswa abadi yang terjebak di seminar nasional?
Politik Sikut-Sikutan? GMNI Bilang: Maaf, Kami Pakai Otak.
Tapi tenang, GMNI bukan tim hore. Rahmat tegas bilang:
> “Kami bukan bagian kekisruhan politik, kami mitra kritis-konstruktif. Jangan ngaku-ngaku GMNI kalau cuma modal stempel & hasutan!”
Weh… ini statement bisa bikin yang ngaku-ngaku GMNI jadi GMNIlang.
Catatan Nakal Gareng:
💡 YSK memang gebrak sana-sini. Tapi pembangunan itu bukan panggung sulap. Rakyat butuh keberlanjutan, bukan cuma kejutan.
💡 Petani senang dapat traktor, tapi jangan lupa: nanti bensinnya siapa yang isi?
💡 Bandara internasional keren, tapi jangan sampe rakyat lokal cuma bisa ngelihat pesawat take off sambil ngelus dada karena tiketnya kayak harga emas.
💡 Ekspor teripang? Mantap! Tapi pastikan nelayan gak cuma nonton kontainer lewat tanpa dapat bagian.
—
Kesimpulan Gareng:
YSK ini kalau diumpamakan motor, baru 100 hari udah kecepatan 120 km/jam. Tapi jangan lupa cek rem, tekanan ban, dan lampu sein. Supaya nggak bablas dan tetap di jalur pembangunan pro-rakyat, bukan pro-elite.
Mari kita kawal bersama. GMNI bilang siap jadi penjaga. Gareng? Siap jadi tukang ketok pintu yang nanya, “Pak Gub, rakyat kecil udah diajak ngopi belum?”
Dari Manado, Gareng Petrok melaporkan sambil nyicipi jagung rebus subsidi pemerintah. 🌽🇮🇩