BOYOLALI – Kalau di kota orang sibuk debat soal IKN, di Desa Doplang justru rakyatnya sibuk IKN juga — Iring-iringan Kesenian Ndeso. Malam Minggu (25/10), langit Doplang tak cuma dihiasi bintang, tapi juga lampu pentol, asap sate, dan suara gamelan yang nendang sampai ke sawah. Semua gegap gempita untuk Merti Deso, upacara adat yang katanya buat bersyukur, tapi jujur aja, sebagian juga buat nyanyi, nari, dan ngerumpi sampai subuh.
Dan puncaknya? Wayang kulit lakon “Abiyoso Boyong” — lakon heroik yang bahkan bikin ibu-ibu yang biasanya rebutan nasi berkat pun mingkem kagum. Dalangnya, Ki Andri Firmansyah, tampil ngegas tapi halus, kayak menantu idaman yang bisa ngelucu tapi tetap sopan ke mertua.

Aspirasi Rakyat, Apresiasi DPR
Acara ini katanya bukan sembarang wayang, tapi wayang politik rasa rakyat. Karena selain lakon wayang, ada lakon pembangunan nyata: jalan baru yang mulus seperti pipinya Mbak Tikah setelah skincare-an, dan masjid megah yang katanya hasil dana aspirasi dari Mas Didik Haryadi (DPR RI) dan Mas Titut Setyo Kusumo (DPRD Provinsi).
Warga pun bersyukur, karena dulunya kalau lewat jalan Doplang itu motor bisa mendadak jadi kendaraan off-road. Sekarang? Mulus. Sampai ada anak muda yang bilang:
“Mas, aku sekarang kalo naik motor di Doplang bisa sambil skincare-an, saking halus jalannya.”
Pak Sholeh Budiyanto, ketua panitia sekaligus koordinator rasa bahagia, bilang kalau acara ini bentuk tasyakuran tulus dari hati. “Yang penting warga seneng, jalan jadi, masjid berdiri, dan DPR senyum-senyum di panggung,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca, entah karena haru atau kena asap sate kambing.

Pidato Rakyat Senayan
Pas giliran Mas Didik Haryadi naik panggung, warga langsung hening. Bukan karena takut, tapi karena penasaran: “DPR kok beneran datang?”
Dalam sambutannya, beliau bilang:
“Bagaimana kita bisa mensyukuri nikmat dengan acara merti deso… matur sembah nuwun, Bapak Ibu sedoyo…”
Warga pun tepuk tangan, sebagian karena terharu, sebagian lagi karena dikira sudah mau selesai biar cepet wayang mulai.
Mas Didik juga berpesan:
“Siapa pun kita, tugasnya ikut menyukseskan pembangunan ekonomi.”
Warga langsung manggut-manggut, padahal dalam hati mikir, “Iya Mas, asal jangan minta iuran lagi…”
Tapi yang jelas, pidato Mas Didik malam itu sukses bikin rakyat Doplang merasa diperhatikan. Minimal, lebih diperhatikan daripada truk pengangkut pasir yang tiap pagi lewat depan rumah.
Wayang, Wedang, dan Wedangan
Begitu dalang mulai, suasana makin hidup. Wayang “Abiyoso Boyong” mengisahkan perjuangan, kepemimpinan, dan pengabdian — tapi di sela-sela kisah heroik itu, penonton juga sibuk dengan wedang jahe, kacang rebus, dan gorengan isi tahu yang ternyata cuma angin.
Ki Andri sempat nyeletuk di tengah lakon:
“Rakyat butuh pemimpin kayak Abiyoso, bukan kayak Petruk pas ngantuk!”
Penonton ngakak, tapi juga manggut — karena di Doplang, humor dalang sering lebih tajam dari pidato menteri.
Doplang Jadi Trending di Grup WA RT
Pagi harinya, grup WA “Info Warga Doplang Makmur” rame banget. Ada yang kirim video wayang, ada yang upload foto bareng DPR, dan ada juga yang curhat ketinggalan sandal di lokasi acara.
Yang paling banyak dikomentari? Video Pak Didik lagi salim-salim ke warga. Ada yang bilang,
“DPR-nya humble banget, kayak bukan pejabat.”
Lalu dijawab warga lain,
“Emang iya, tapi semoga jangan cuma pas tasyakuran, pas musim reses aja yaaa…”
Penutup: Rakyat Bahagia, Wayang Berjaya
Malam tasyakuran “Merti Deso” Doplang berakhir dengan tawa, tepuk tangan, dan beberapa bapak-bapak yang ketiduran di kursi plastik. Tapi semuanya bahagia. Karena di desa ini, wayang bukan sekadar hiburan, tapi doa, satire, dan cinta dalam satu kelir.
Dan kata Ki Dalang sebelum lampu dipadamkan:
“Selama rakyat masih bisa tertawa, berarti masih ada harapan.”
Ya, betul, Ki. Karena di tengah semua pembangunan dan aspirasi, yang paling penting tetaplah: jangan sampai rakyat kehilangan tawa.
🪶 Laporan dari lapangan oleh Ernawan.k – Biro Klaten Harian Rakyat Jelata. Disunting oleh Redaktur Ngantuk tapi Bahagia.
Tagline: “Rakyat Ketawa, Negara Sehat.”
















