GarengPetruk.com – Brasilia, Brasil, 9 Juli 2025
Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, kembali bikin gebrakan diplomatik. Setelah parade muka serius di Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Rio de Janeiro, Pak Prab langsung tancap gas ke Brasilia untuk ketemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Tempatnya juga bukan sembarangan—di Palácio do Planalto, istana resmi presiden Brasil. Kalau di Indonesia mah kayak ngopi-ngopi di Istana Merdeka, tapi versi Latin!
Obrolan Tinggi, Harapan Tinggi, Harga Komoditas? Nego Dulu!
Keduanya ngobrolin banyak hal. Mulai dari ekonomi, pertahanan, teknologi, sampai lingkungan hidup—pokoknya semua tema berat yang biasa dibahas sambil senyum diplomatis, tapi juga sambil mikir, “Jangan sampai ini cuma basa-basi di protokol.”
Pak Prabowo bilang terima kasih atas sambutan hangat dari Presiden Lula. Tapi yang lebih penting, beliau menggarisbawahi pentingnya kerja sama strategis yang real, bukan cuma simbolik.
“Kami ingin hubungan ini bukan sekadar foto-foto dan makan malam gala, tapi betul-betul bermanfaat buat rakyat,” kata Prabowo, sambil lirak-lirik daging sapi ekspor Brasil yang terkenal empuk itu.

Brasil-Indonesia: Cocokologi Geopolitik
Lula menyebut Indonesia sebagai mitra penting di Asia Tenggara. Sementara Indonesia juga melihat Brasil sebagai gerbang ke Amerika Latin.
Kalau bisa kerja bareng, itu artinya nasi goreng ketemu feijoada, dan rudal buatan dalam negeri bisa berdampingan dengan satelit cuaca tropis Brasil. Bisa, kan?
“Kerja sama Indonesia-Brasil bukan cuma untuk dua negara, tapi untuk dua kawasan: ASEAN & Mercosur,” kata Menteri Luar Negeri RI yang ikut rombongan, sambil nyodorin dokumen strategi dagang.
Petruk: “Kerja Sama Jangan Cuma Ditulis, Tapi Dirasain Sama Petani dan Pedagang!”
Petruk dari redaksi garengpetruk.com nyeletuk, “Kerja sama pertanian itu bagus, asal jangan petani lokal malah kalah saing sama jagung impor. Perdagangan oke, tapi jangan sampai rakyat cuma dapat sisanya!”
Gareng nambahin, “Pertemuan dua pemimpin besar itu kayak ngeracik sambel: bahan banyak, tapi kalau nggak dicampur bener, ya tetep hambar!”
Dari G20 ke BRICS, dari Jakarta ke Brasilia
Pertemuan ini jadi langkah lanjut dari diplomasi Indonesia yang makin aktif di panggung global. Apalagi dengan posisi Indonesia di BRICS, semua mata mulai melirik bukan cuma ke hutan Kalimantan, tapi juga ke potensi pasar dan militer Nusantara.
Kalau bisa serius dikerjakan, kerja sama ini bisa jadi jembatan emas bagi produk Indonesia masuk ke Brasil, dan sebaliknya—bukan sekadar daging sapi dan kopi, tapi juga alutsista dan teknologi ramah lingkungan.
Catatan GarengPetruk:
Diplomasi tinggi itu penting, tapi jangan lupa rakyat di bawah juga pengen kerja sama yang bisa dirasakan dompetnya.
Presiden udah bergerak ke Amerika Selatan, sekarang tinggal para menteri dan dirjen jangan cuma ikut foto-foto, tapi bawa pulang hasil yang nyata.
Salam dari redaksi GarengPetruk.com:
Tertawa boleh, tapi tetap waras dan kritis. Karena diplomasi bukan cuma soal bahasa, tapi hasilnya buat rakyat jelata!
Berita Hard Tapi Ngakak. GarengPetruk Style.
Baca, Ketawa, Tapi Jangan Lupa Kritisin!