• Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
Minggu, Oktober 26, 2025
Harian Nasional Gareng Petruk
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
  • Berita Nasional
  • Berita Internasional
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Tekhnologi dan Sains
  • Berita Humaniora & Budaya
  • Pojok Opini
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Lelaki Itu Adalah Ayahku (Sebuah Cerita Tentang Sosok yang Lebih Banyak Diam, Tapi Penuh Cinta yang Tak Pernah Usai)

maisput by maisput
Juni 8, 2025
in Pojok Opini, Serial Gareng Petruk
0 0
0
Lelaki Itu Adalah Ayahku (Sebuah Cerita Tentang Sosok yang Lebih Banyak Diam, Tapi Penuh Cinta yang Tak Pernah Usai)
0
SHARES
2
VIEWS
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke XBagikan Ke WhatsappBagikan Ke Google

Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya.

Bahkan, mungkin, saat aku lahir pun dia hanya mengangguk pelan, memandangi makhluk mungil yang kini jadi tugas hidupnya.

READ ALSO

Dari Relawan Jadi Jutawan — Dari Kader Menuju Miliarder: Kisah Sunyi Perjalanan Pasukan 08

Pasukan 08: Sufistik, Sunyi, dan Satu Komando di Antara Rakyat

Ia bukan lelaki yang pandai bicara.

Tapi dari caranya menatap, dari genggamannya yang kasar, aku tahu—dia mencintaiku dalam diam.

 

Ayahku.

 

Sosok yang tak pernah menangis, bahkan ketika dunia rasanya roboh di pundaknya.

Ia lebih memilih diam saat marah, memilih pergi ke halaman, merokok satu dua batang sambil menatap langit senja.

Katanya, “Laki-laki itu nggak harus menang, tapi harus kuat.”

Tapi siapa yang tahu, Truk… mungkin justru kekuatan terbesarnya adalah saat ia belajar menyembunyikan tangis agar kami bisa tetap tersenyum.

—

 

Gareng: Petruk, orang sering lupa… kalau cinta yang paling sunyi itu datang dari seorang ayah.

Bukan karena tidak ada, tapi karena ia tidak pernah ingin mengganggu.

—

 

Ayahku tidak pernah banyak bicara soal lelahnya.

Pulang kerja, tubuhnya penat, tapi tetap sempat mencium kening Ibu, memeriksa PR anak-anak, dan duduk sambil memijit kakinya sendiri.

Dia tidak pernah minta dipahami.

Dia hanya berharap kita tumbuh.

Dan itu cukup baginya.

 

Aku masih ingat, suatu malam aku pulang terlalu larut, dan dia duduk di teras. Tidak memarahiku.

Hanya berkata, “Bapak nggak tidur, karena pintu rumah ini belum ditutup dari dalam.”

 

Seketika aku paham.

Cinta seorang ayah bukan soal pelukan hangat.

Tapi tentang menjaga pintu tetap terbuka, sampai semua anaknya pulang dengan selamat.

—

 

Petruk: Geng, kadang aku mikir… mungkin alasan kenapa banyak Bapak terlihat keras, karena dia ingin anaknya kuat di dunia yang lebih keras dari dirinya.

—

 

Keriput di wajahnya bukan sekadar usia.

Itu peta perjuangan.

Bekas kerja di panas terik, dinginnya malam saat lembur, dan keringat yang tak pernah ditagih balas.

Tangannya kasar.

Tapi saat menggenggam pundakku saat aku jatuh, rasanya lebih hangat dari pelukan manapun.

 

Waktu aku sakit, dia mungkin tidak menangis di depan semua.

Tapi Ibu pernah bilang, “Bapakmu diam-diam nangis di belakang rumah waktu kamu masuk rumah sakit.”

Begitu sunyinya cinta itu, hingga air mata pun disembunyikan di balik gelap malam.

—

 

Gareng: Dan ketika aku tumbuh besar, lalu menjauh karena dunia, ayah tetap di tempat yang sama.

Menunggu. Dalam diam.

Bukan karena dia tak bisa mengejar, tapi karena dia tahu… anaknya harus belajar pulang sendiri.

—

 

Kini, dia semakin tua.

Langkahnya pelan.

Pandangan matanya mulai kabur.

Tapi setiap kali aku pulang, dia masih berdiri di depan rumah, seolah tubuhnya tak mau menyerah pada waktu.

 

Dia jarang bertanya banyak.

Hanya satu kalimat:

 

> “Kamu udah makan?”

Kalimat sederhana. Tapi penuh makna.

Artinya: Apakah kamu bahagia? Apakah kamu kuat di luar sana? Apakah dunia tidak terlalu kejam padamu?

—

 

Penutup:

Ayah mungkin bukan lelaki romantis.

Tidak menulis puisi. Tidak tahu cara membuat kejutan ulang tahun.

Tapi dari setiap kerja kerasnya, dari diamnya yang menenangkan, dari marahnya yang penuh kekhawatiran, dari sedihnya yang disembunyikan…

Kita tahu:

 

> “Cinta yang tak pernah ia ucapkan… adalah cinta yang tak pernah ia hentikan.”

Ayah, jika kau membaca ini di suatu waktu, atau jika hatimu bisa merasakannya dari jauh…

Terima kasih telah menjadi karang di tengah ombak.

Diam-diam menahan badai, agar kami bisa berlayar dengan tenang.

Ayah… maaf jika kami jarang berkata cinta. Tapi hari ini, izinkan kami membalas cinta sunyimu dengan peluk, doa, dan air mata yang tak malu lagi jatuh.

Post Views: 281

Related Posts

Ketum DPP Pasukan 08: Reshuffle Prabowo Sesuai Prediksi, Tapi Menteri Keuangan Bikin Shock!
Pojok Opini

Dari Relawan Jadi Jutawan — Dari Kader Menuju Miliarder: Kisah Sunyi Perjalanan Pasukan 08

Oktober 19, 2025
Pasukan 08: Sufistik, Sunyi, dan Satu Komando di Antara Rakyat
Pojok Opini

Pasukan 08: Sufistik, Sunyi, dan Satu Komando di Antara Rakyat

Oktober 17, 2025
Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur
Pojok Opini

Berita Duka Rakyat Bumi Sultan – Bogor Timur

September 21, 2025
Pergantian Kepala Polisi : Rakyat Butuh Pengayom, Bukan Pengayom Penjahat
Pojok Opini

Ngaji Cyber Crime Bareng Ketua Umum Pasukan 08: Dari Hacker Kampung sampai Teroris Digital

September 20, 2025
Ketua Umum Pasukan 08 Luncurkan Teori Kriminologi Cybernetic
Intelijen Gareng Petruk

Ketua Umum Pasukan 08 Luncurkan Teori Kriminologi Cybernetic

September 19, 2025
Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini – “Dari Ibu Rumah Tangga sampai Pejabat Senayan
Intellijen Cyber

Serial: Intelijen Cyber Level 1 – Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini – “Dari Ibu Rumah Tangga sampai Pejabat Senayan

September 15, 2025
Next Post
Liburan Pensiun: Tikungan Tajam Menuju Surga (atau Warung Kopi)

Liburan Pensiun: Tikungan Tajam Menuju Surga (atau Warung Kopi)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Foto : Kolonel Laut (K) dr.R. Rukma Juslim, Sp.JP., FIHA. Wakamed RSPAL dr. Ramelan Surabaya.

RSAL Ramelan Surabaya Guncang Dunia Medis: “Thrombectomy” Jadi Jurus Pamungkas Kalahkan Penyakit Jantung Tanpa Pasang Ring!

Juli 20, 2025
Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

Organ Tubuh: Saksi Bisu yang Mengungkap Kebenaran

April 30, 2025
Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Jonggol Segera Punya Jalan Tol Rp15,37 Triliun: Warga Siap-Siap!

Oktober 4, 2024
7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

7 Lokasi Wisata Di Sukamakmur Puncak Dua Bogor Yang Wajib Kamu Kunjungi Bareng Keluarga

November 29, 2024
Breaking News: Jalan Klaten Umurnya Cuma Seminggu — Lebih Cepat Retak dari Hubungan Anak Muda!

Breaking News: Jalan Klaten Umurnya Cuma Seminggu — Lebih Cepat Retak dari Hubungan Anak Muda!

Oktober 17, 2025

EDITOR'S PICK

Thumbnail Berita 4

2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

Maret 16, 2019
Warga Batu Disuruh Gula Rendah, Tapi Janjinya Masih Manis-Manis: Pemerintah Gencarkan Screening Hipertensi & Diabetes!

Warga Batu Disuruh Gula Rendah, Tapi Janjinya Masih Manis-Manis: Pemerintah Gencarkan Screening Hipertensi & Diabetes!

Juni 5, 2025
Tangis Lucu Tasyakuran Kelulusan KB As-Salam: Dari Mainan ke Masa Depan Rabbani Tanggul, Jember – garengpetruk.com

Tangis Lucu Tasyakuran Kelulusan KB As-Salam: Dari Mainan ke Masa Depan Rabbani Tanggul, Jember – garengpetruk.com

Juni 15, 2025

Ngintip Diskusi Bocil: Gareng & Petruk Belajar Pancasila dari Anak SD

Agustus 12, 2025

Tentang GarengPetruk.com

Harian Nasional Gareng Petruk

“Harian Nasional Gareng Petruk – berita tajam, jujur, dan kritis, disampaikan dengan humor segar ala warung kopi.”

Follow us

Kategori

Recent Posts

  • Dedikasi di Tengah Badai Perceraian: PA Wonosari Tetap Utamakan Layanan Prima
  • PLN dan Bupati Klaten Peringati Hari Listrik Nasional ke-80 dengan Berbagi Cahaya dan Harapan
  • Tasyakuran “Merti Deso” Doplang: Wayang Kulit ‘Abiyoso Boyong’ Jadi Puncak Apresiasi Aspirasi Rakyat
  • Festival Ketahanan dan Solidaritas Pangan Wedi 2025: Gunungan Hasil Bumi, Aspirasi Petani, dan Harapan yang Disajikan ke Meja Kebijakan
  • Jurnalis Gareng Petruk
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Pedoman Media Siber

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

No Result
View All Result
  • Beranda Rakyat Jelata
  • Tentang Gareng Petruk
    • Jurnalis Gareng Petruk
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalis Gareng Petruk
  • Merchandise
  • Indeks
  • Redaksi Harian Nasional Gareng Petruk
  • Login
    • Account
    • Dashboard
    • Edit

© 2023 GarengPetruk.com - Portal Berita Nasional Ahliaiti.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In