Medan – Malam itu, asap kopi mengepul, gorengan tinggal remah, tapi semangat rakyat justru mendidih seperti air ketel. Di sebuah kafe sederhana, tempat biasanya debat pilihan cabe di indomie lebih panas dari debat DPR, calon Pengurus DPD Pasukan 08 Sumatera Utara berkumpul. Tak ada jas, tak ada protokol—cuma semangat, kopi, dan WiFi yang kadang putus.
Tiba-tiba… duar!
Kabar berhembus lebih cepat dari gosip mantan:
Mayjen TNI (Purn) Achmad Daniel Chardin, mantan Pangdam I Bukit Barisan, resmi menyatakan siap menjadi Pembina DPD Pasukan 08 Sumatera Utara!
Gelas kopi hampir jatuh. Spanduk yang tadinya melorot, langsung tegak hormat ditiup angin perjuangan.

Drama Kopi, Nasionalisme, dan Jenderal Turun Gunung
Awalnya rapat cuma bahas seragam, logo, dan anggaran buat beli spidol. Tapi mendadak suasana berubah bak adegan film perang:
” Saudara-saudara!” seru salah satu calon pengurus, berdiri sambil pegang sendok teh seperti mikrofon.
” Mantan Pangdam I Bukit Barisan, Jenderal Achmad Daniel Chardin, bersedia membina gerakan kita!”
Kursi bergeser. Kucing kafe langsung duduk tegap. Abang barista hampir meneriakkan “Siap Jenderal!” sebelum sadar dia masih pegang susu kental manis.
Plot Twist: Dari Obrolan Kopi, Menuju Komando Nasional
Siapa sangka obrolan receh rakyat jelata berubah jadi deklarasi perjuangan.
Dari ujung meja, seorang tukang parkir tiba-tiba berdiri, menepuk dadanya dan berkata:
” Pasukan 08 Segaris Dengan Rakyat! Satu Komando Kepada Prabowo Subianto!”
Gema itu diikuti tepuk tangan, sorak-sorai, dan satu suara mama-mama penjual pisang goreng yang meneriakkan ” Merdeka dulu baru bayar!”
Siapa Sosok Sang Pembina?
Mayjen TNI (Purn) Achmad Daniel Chardin:
Mantan Pangdam I Bukit Barisan, paham tanah Sumatera sampai bau tanah perkebunan sawit.
Prajurit yang kenyang dengan medan, bukan hanya rapat dan mikrofon.
Kini turun tangan membina Pasukan 08 Sumut — bukan dari balik kantor AC, tapi menyatu dengan rakyat kopi & meja plastik.
” Beliau bukan hanya pembina. Beliau adalah kompas arah perjuangan,” kata salah satu pemuda yang tadi sore masih main Mobile Legends.
Orasi Malam Itu Mengguncang Atap Kafe
” Kami Pasukan 08! Kami lahir dari rakyat, bukan dari spanduk politik!
Kami tegak berdiri, satu komando kepada Prabowo Subianto!
Jika gelas kopi ini tumpah, maka itu tumpah demi bangsa!
Jika langkah kami terhenti, itu hanya untuk hormat kepada merah putih!
Hidup rakyat! Hidup Indonesia! Merdeka!”
Semua berdiri. Semua bersumpah. Bahkan yang belum bayar kopi pun merasa wajib berjuangan.
Kesimpulan Ala Rakyat Jelata
Lokasi: Kafe rakyat Medan, bukan ballroom hotel.
Agenda awal: Rapat santai.
Plot twist: Panglima turun, semangat bangkit.
Output: Patriotisme mendidih, kopi jadi saksi sejarah.
Visi: Pasukan 08—Segaris dengan rakyat, satu komando kepada Prabowo Subianto.











