SITUBONDO – GarengPetruk.Com
Kalau biasanya tempat gym identik sama otot kekar, kaca gede, dan musik jedag-jedug buat semangat bakar lemak, di Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, tempat satu ini justru nyetak jawara panco level nasional!
Namanya Harley GYM, bro! Tapi tenang, ini bukan tempat nongkrong biker berjaket kulit—ini markas para pendekar otot tangan yang kalau salaman bisa bikin jari keriting.
Dari tempat ini, nongol para jagoan seperti Aan dari Pokaan (kelas <75 kg) dan Jajak dari Tribungan (kelas 65 kg). Bukan cuma menang di warung kopi, mereka ini jagoan asli yang pulang lomba bawa medali, bukan hanya bawa struk bensin.
Namun… Seperti biasa, prestasi anak daerah sering kalah sama prestasi mengeluh pejabat.
Bayangkan, di tengah euforia gelar dan otot bergelombang itu, Situbondo ternyata belum punya KORMI tingkat kabupaten!
Apa ini karena para pejabatnya lebih suka rapat zoom daripada zumba?

Jadi ceritanya begini: para atlet panco Situbondo mau ikut kejuaraan internasional. Sudah siap otot, siap teknik, siap mental… eh, malah harus nebeng KORMI dari luar daerah.
Ibaratnya gini, kita punya nasi pecel enak, tapi malah dijual di kabupaten sebelah karena warung di sini belum buka.
Owner Harley GYM pun angkat suara.
Ia bilang, “Kami bangga, tapi juga heran. Masa prestasi udah sampai Jakarta, KORMI aja belum sampai kantor camat?”
Dan Aan, si atlet panco kebanggaan Situbondo, juga ikut curhat.
“Kalau bisa kami berlaga bawa nama Situbondo, kenapa harus mewakili daerah lain?”
Petruk yang dengar langsung elus-elus lengan sendiri—takut kalo ketemu Aan diajak panco beneran.
Nah lho, ini jadi PR gede buat para pengambil kebijakan.
Jangan sampai Situbondo cuma jadi penonton saat anak-anak mudanya berjaya di ring panco. Masa iya yang rajin angkat barbel kalah suara sama yang rajin angkat tangan pas sidang anggaran?
Petruk usul:
Kalau KORMI belum juga terbentuk, mungkin Harley GYM bisa ngusulin bikin cabang “Komite Otot Rakyat Mandiri Indonesia”—disingkat KORMI Dadakan.
Setidaknya, biar anak-anak muda Situbondo nggak terus-terusan berprestasi… tapi tanpa wadah resmi, seperti ayam jago yang nggak pernah punya kandang.
Ayo, pemerintah daerah, ini waktunya bangun—bukan bangun dari tidur siang, tapi bangun struktur dan dukungan olahraga.
Karena siapa tahu, dari gym kecil di desa, lahir jawara dunia yang kelak, panco bukan cuma buat gaya—tapi untuk kibarkan merah putih di podium internasional!
(Ditulis dengan tangan kiri karena tangan kanan Petruk kalah panco sama Aan – Misyono & Gareng)
















