BATU — Dunia per-SIM-an Indonesia kembali bikin warga ngelus dada, tapi kali ini bukan karena ditilang pas tanggal tua. Melalui program “Polantas Menyapa”, Sat Lantas Polres Batu nyampaikan kabar penting — masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) sekarang nggak lagi ikut tanggal lahir, tapi ikut tanggal dicetaknya SIM.
Iya, betul. Jadi jangan GR dulu kalau tiap ulang tahun pengin dapet kado dari Korlantas. Sekarang SIM nggak lagi “lahir bareng kamu”, tapi “lahir bareng mesin printer kantor polisi.”
Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim, dengan nada bijak tapi agak serius (soalnya disorot kamera), bilang,
” Masa berlaku SIM itu lima tahun, dihitung sejak tanggal dicetak. Kalau telat perpanjang, ya harus bikin baru lagi, lengkap sama ujian teori dan praktik.”
Warga yang mendengar itu langsung pada mikir keras — lebih takut lupa tanggal cetak SIM daripada tanggal jadian.
Menurut AKP Kevin, perubahan ini bukan buat nyusahin, tapi buat menertibkan sistem.
” Dulu patokannya tanggal lahir, sekarang jadi tanggal penerbitan. Biar semua seragam dan jelas,”
ujarnya.
Jadi intinya, SIM kamu bukan lagi “seumur cinta”, tapi “seumur printer.”
Beliau juga wanti-wanti warga biar rajin ngecek masa berlaku SIM. Jangan sampai nanti pas mau mudik malah dibilang
” SIM-nya udah expired kayak janji mantan.”
” Kalau telat, ya prosesnya ribet. Ujian lagi, antre lagi, belum lagi kalau grogi di depan petugas,”
kata AKP Kevin yang tampak sabar meski warga sibuk tanya, “Pak, bisa diperpanjang lewat WA nggak?”
Aturan ini udah berlaku sejak Oktober 2019, lho. Tapi seperti biasa, baru viral lagi setelah ada yang telat perpanjang dan curhat di grup WA keluarga.
Terkait biaya, Polres Batu tetap patuh aturan resmi dari PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang PNBP:
SIM A dan B: Rp80.000
SIM C: Rp75.000
SIM D: Rp30.000
Murah sih, tapi tetep aja banyak yang bilang, “Kalau bisa gratis, kenapa bayar?”
Program “Polantas Menyapa” ini diharapkan bisa bikin warga Batu lebih paham — dan nggak lagi nyalahin nasib kalau SIM-nya mati. Karena, seperti kata pepatah lalu lintas:
” Yang telat perpanjang bukan korban sistem, tapi korban lupa diri.”
Jadi, mulai sekarang, catat tanggal cetak SIM kamu di kalender, di HP, atau di jidat sekalian biar nggak lupa. Karena hidup di Indonesia itu sederhana — asal SIM dan STNK masih hidup, dompet nggak kaget, dan tilang elektronik nggak nyapa duluan.
















