JAKARTA — Di tengah hiruk-pikuk urusan tanah yang kadang bikin rakyat jungkir balik mencari sertifikat, ternyata di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga ada yang sibuk mencari… berkah dan ilmu agama.
Adalah Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, yang kini bukan hanya mengatur soal tanah di bumi, tapi juga mengajak jajarannya menanam amal di langit. Dalam pengajian bulanan di Masjid Nuurur Rahman (30/10/2025), Menteri Nusron mengajak para pejabat dan pegawai untuk terus menuntut ilmu — terutama ilmu agama — di sela-sela rutinitas kerja yang padat merayap seperti antre balik nama sertifikat.
“Alhamdulillah, pengajian ini sudah yang kedelapan kalinya kita laksanakan. Semoga membawa berkah dan menambah ilmu bagi kita semua,” ujar Menteri Nusron dengan senyum khas alumni pesantren yang masih hafal nadzomnya.
📖 Dari Tanah Sampai Surah At-Taubah
Nusron yang dikenal ceplas-ceplos tapi dalam omongannya, mengingatkan jajarannya bahwa menuntut ilmu itu tidak ada masa pensiunnya.
Ia bahkan mengutip Surah At-Taubah ayat 122, yang turun di masa Rasulullah SAW saat semua orang sibuk perang, tak ada yang sempat mengaji.
“Kalau semua anak dijadikan tentara, polisi, atau pegawai, siapa yang ngajari agama? Minimal satu di antara mereka harus jadi penuntut ilmu,” ujar Nusron, membuat beberapa pejabat tampak merenung, mungkin sambil menghitung anaknya masing-masing.
Menurutnya, dalam konteks sekarang, jangan semua warga negara berlomba jadi ASN. “Minimal satu RW harus punya imam yang paham agama,” lanjutnya — entah ini sindiran halus atau harapan tulus, tapi keduanya terasa pas di kuping birokrat yang jarang sempat ngaji.
🧕 Dari Yasin ke Arbain, Dari Dunia ke Akhirat
Acara pengajian dimulai dengan pembacaan Surah Yasin oleh Ahmad Ziyad — yang suaranya katanya bisa bikin adem sampai ruang arsip — lalu ditutup dengan Kitab Hadist Arbain Imam An Nawawi oleh Zulfa Mustafa.
Beberapa pejabat yang biasa sibuk tanda tangan berkas, kali ini terlihat tekun mencatat kutipan hadist. Entah untuk diamalkan, atau buat caption Instagram biar kelihatan religius — Gareng dan Petruk tidak tahu pasti. Yang jelas, suasananya khusyuk, adem, dan jauh dari aroma tumpukan berkas tanah yang biasanya bikin stres.
🕌 Pengajian di Tengah Birokrasi
“Banyak yang sudah tidak muda lagi, tapi masih semangat mengaji,” kata Nusron di akhir acara, dengan nada penuh haru.
Gareng yang mendengar kabar ini dari warung kopi depan kantor ATR berkomentar pelan:
“Lha iya, wong umur boleh tua, tapi kalau hati masih mau belajar, berarti belum kedaluwarsa iman.”
Dan Petruk menimpali,
“Asal jangan belajar agama cuma buat caption pas Maulid Nabi aja, to, Gareng…”
🧠 Catatan Warung Kopi Gareng-Petruk:
Ilmu agama itu ibarat tanah — kalau subur, akan tumbuh amal dan ketenangan. Tapi kalau kering, bisa retak dan gersang, bikin hati keras seperti sertifikat yang dilaminating.
Menteri Nusron mungkin sedang mengingatkan, bahwa belajar agama bukan untuk jadi pintar, tapi supaya tidak sombong. Karena tanah bisa dikuasai, tapi akhirat tetap punya Tuhan.
#GarengPetrukMenulis #NgajiBersamaNusron #TanahDanLangit #BPNNgaji #WarungKopiTafsir
















