KLATEN — Di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, sempat ada pemandangan unik sekaligus getir. Bukan hajatan, bukan lomba makan kerupuk, tapi… kantor desa disegel ahli waris lahan! 😅
Penyegelan terjadi Rabu dan Kamis (29–30 Oktober 2025). Dua hari penuh kantor desa itu tutup rapat—bukan karena libur nasional, tapi karena urusan tanah yang belum juga “dilumasi kejelasan.”
Baru Jumat (31/10), segel dibuka setelah mediasi dan, tentu saja, obrolan penuh kopi dan kesabaran antara Kepala Desa, ahli waris, dan pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten.

Kepala desa kadirejo Bpk Agus Widodo saat ditemui wawancara
🧱 Dua Hari Disegel, Tapi Rakyat Tetap Dilayani
Kepala Desa Kadirejo, Agus Widodo, mengaku situasi ini bikin jantung deg-degan tapi kepala tetap dingin.
“Benar, kantor desa sempat disegel dua hari. Tapi kami tetap layani warga di kantor BUMDes. Pelayanan gak boleh berhenti, segel boleh,” katanya sambil tersenyum tipis.
Luar biasa. Di tengah segel dan sengkarut, pemerintah desa tetap “ngantor” — hanya pindah lokasi, bukan hilang tanggung jawab.
⚖️ Tukar Guling yang “Muter-Muter”
Akar masalahnya ternyata klasik: proses tukar guling tanah kantor desa yang tak kunjung tuntas.
Menurut ahli waris, janji kejelasan sudah seperti kabar angin—ada tapi tak pernah datang.
“Udah capek nunggu, Mas. Kayak nunggu angin puting beliung datang pas musim kemarau,” celetuk salah satu warga yang ikut jaga depan kantor saat penyegelan.
☕ Mediasi ala Kadirejo: Ngopi, Ngobrol, Selesai
Setelah dua hari tegang, akhirnya Kamis sore para pihak duduk satu meja.
Ngopi, ngobrol, negosiasi. Hasilnya? Segel dibuka, hati pun lega.
Kepala Desa Agus Widodo bilang,
“Alhamdulillah, sudah ada titik terang. Kami mediasi, dan ahli waris setuju membuka segel setelah ada kesepakatan. Sekarang kantor sudah kembali melayani seperti biasa.”
🕰️ Dispermasdes: “Proses Ini Memang Butuh Waktu, Tapi Tidak Selamanya”
Pihak Dispermasdes juga angkat suara. Katanya, tukar guling tanah bukan urusan “besok pagi jadi.”
“Estimasi waktunya bisa sampai 300 hari, tapi kami pastikan tidak akan sejauh itu. Sekarang tim dari Pemdes, notaris, BPN, dan kami sudah duduk bareng untuk percepatan,” ujar perwakilan Dispermasdes.
Alias: biar lambat, asal selamat… tapi ya jangan terlalu lama juga, Pak. 😏

Kaur keuangan Dedek Yadi Suryadi
🪶 Akhirnya, Kantor Desa Buka Lagi
Kini segel sudah dibuka, warga kembali bisa ngurus surat tanpa harus ke warung sebelah.
Ahli waris pun tenang karena sudah dapat kepastian, dan Pemdes Kadirejo siap berbenah biar tak ada lagi segel “versi rakyat marah.”
Di akhir kisah, salah satu warga nyeletuk sambil senyum,
“Yang penting sekarang bukan tanahnya aja yang jelas, tapi niatnya juga.”
GarengPetruk.com — Karena di balik segel dan sengkarut, selalu ada cerita rakyat yang tetap sabar, tetap ngopi, dan tetap cinta desanya. ❤️
















