Bogor, 29 Juni 2025 — Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah disambut meriah di Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor. Tapi bukan sembarang perayaan, lho. Kali ini, yang hadir bukan cuma jemaah biasa, tapi duo Mulyadi yang sedang naik daun di panggung politik: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (alias KDM) dan Mulyadi, Anggota DPR RI. Kalau dua Mulyadi bersatu, pasti ada petuah, tapi juga tak jarang ada tamparan sosial yang halus tapi nyelekit!
Dalam suasana penuh khidmat dan sejuk oleh kipas masjid serta hati yang (berusaha) ikhlas, KDM tampil seperti biasa—penuh filosofi, tapi tetap pakai bahasa rakyat. “Jaga panon ku awasna, jaga ceuli ku danguna, jaga letah ku ucapna, jaga hate ku ikhlasna,” ucapnya sambil setengah nyindir netizen +62 yang kadang lebih jago komentar daripada amal.
Masjid, menurut KDM, bukan cuma tempat tarawih atau tempat nitip sandal. “Masjid itu pusat kehidupan,” ujarnya. “Bukan hanya untuk mencuci dosa, tapi juga mencuci tangan setelah bantu masyarakat.” Waduh, nyindir siapa nih Pak Gub?
Lebih lanjut, KDM buka data: kriminalitas di Jabar katanya seringkali berawal dari kemiskinan. Nah lho! Ini bukan cuma sekadar khutbah, tapi juga seperti tamparan lembut buat para pejabat yang lebih sibuk meresmikan gapura daripada menyelesaikan angka pengangguran.
Sementara itu, sang partner in petuah, Mulyadi sang wakil rakyat, angkat suara. Katanya, Masjid Darussalam ini bukan masjid biasa. “Masjid ini jadi pusat pemberdayaan. Dari kegiatan sosial sampai ekonomi, jalan semua,” ucapnya bangga. Ya memang, masjid ini bisa ngasih inspirasi lebih banyak dari konten motivator TikTok.
Tak tanggung-tanggung, acara ini juga dihadiri oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wamenag Romo Muhammad Syafi’i, Kepala BP Haji Irfan Yusuf, dan tokoh-tokoh legendaris lainnya seperti H. Amir Mahmud. Suasananya macam rapat akbar, tapi tanpa ketegangan, malah penuh ketulusan—minimal dalam pidatonya.
Petruk Ngegas:
Kalau masjid bisa menghidupkan ekonomi, sosial, dan keadilan, lalu para pejabat kita ngapain aja ya di kantor? Jangan-jangan yang dihidupkan cuma lampu ruangan doang? Tahun Baru Islam seharusnya jadi momentum evaluasi, bukan cuma buat ganti kalender dinding.

Tahun boleh baru, tapi logika dan empati jangan sampai kedaluwarsa. Dan kalau mau jujur, rakyat kita tuh nggak butuh pencitraan tiap Jumat, tapi aksi nyata tiap hari. Karena seperti kata KDM, “Kriminalitas itu lahir dari kemiskinan.” Jadi, yuk kita cegah kejahatan… dengan keadilan dan kesejahteraan, bukan dengan konten Instagram doang!
Gareng: “Sing bisa dijaga ya dijaga, sing bisa diperjuangke ya diperjuangke, sing belum kerja… yo ngelamar, ojo malah demo mulu!”
Petruk: “Lan sing lagi duduk di kursi empuk, ayo turun bentar, liat rakyatmu, jangan liat polling elektabilitas tok!”
Selamat Tahun Baru Islam, semoga niat baik kita semua nggak hanya jadi status WhatsApp.
🕌✨ #TahunBaruHijriyah #DuoMulyadi #SindiranPenuhCinta #GarengPetrukNews