Klaten – Berita gembira datang jelang Lebaran! 1.500 Guru Tidak Tetap (GTT) di Klaten akhirnya menerima uang kesejahteraan untuk periode Januari-Februari. Seperti angin segar di tengah panasnya dompet yang makin kering, bantuan ini diserahkan langsung oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Iswoyo, di Graha Bung Karno, Kamis pagi (27/3/25).
“Mepet, tapi nyantol!”
Kalau ibarat beli baju Lebaran, ini sudah masuk injury time. Tapi yang penting cair, kan? Hamenang sendiri mengakui bahwa proses administrasi sempat bikin dag-dig-dug, tapi akhirnya selesai juga.
“Semoga ini bisa membantu sedulur-sedulur guru buat Lebaran. Mengingat kebutuhan Lebaran itu banyak, ya, dari ketupat sampai THR keponakan,” ujar Bupati dengan senyum semringah.
Tapi tunggu dulu, pesan moral pun diselipkan. Uang ini diharapkan dipakai dengan bijak. Jangan sampai habis buat beli baju couple, lupa buat beli beras. Jangan juga langsung gas pol buat beli HP baru, eh ternyata kebutuhan dapur malah terabaikan.

“Janji Manis PPPK: Semoga Bukan PHP”
Selain bagi-bagi kesra, Hamenang juga menegaskan bahwa kesejahteraan guru GTT tetap jadi prioritas. Bahkan, ia berharap 1.500 guru ini bisa masuk PPPK secara bertahap. Nah, ini janji yang sedap di telinga!
“Harapan kami, semuanya bisa masuk PPPK, baik yang reguler maupun yang paruh waktu. Guru yang sejahtera itu penting, biar ngajarnya makin optimal,” katanya dengan penuh optimisme.
Nah, ini yang perlu dicatat baik-baik: semoga harapan ini tidak hanya sekadar jadi “harapan”, tapi benar-benar jadi kenyataan. Jangan sampai guru terus-menerus jadi ‘pahlawan tanpa kepastian’.
“Loyalitas atau Nasib? Guru Diminta Tetap Semangat”
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Titin Widiyarsih, juga mengajak para guru untuk terus bekerja dengan loyalitas tinggi. Ini ibarat meminta seseorang tetap semangat meskipun belum jelas kapan naik kelas.
Guru-guru GTT tentu tetap berharap, kerja keras mereka dihargai dengan kepastian status. Bukan sekadar diberi wejangan atau sekadar diminta “bersabar”. Kalau kesejahteraan mereka diperhatikan, tentu mereka akan lebih semangat mengajar tanpa dihantui ketidakpastian.
Akhir Kata: Lebaran Bahagia, Harapan Tetap Menyala
Lebaran tahun ini, setidaknya ada secercah kebahagiaan bagi para guru GTT di Klaten. Meski belum ada kepastian kapan bisa diangkat jadi ASN, tapi setidaknya, untuk Lebaran kali ini, dompet bisa bernapas lega.
Sekarang tinggal menunggu: janji kesejahteraan ini benar-benar ditepati, atau malah jadi “janji manis” yang hanya enak didengar? Semoga bukan yang kedua. Karena guru, meskipun tidak tetap, tetaplah pilar pendidikan yang harus diperjuangkan.
Selamat Lebaran, para guru! Jangan lupa sisakan sedikit uang kesra buat beli jajan pas halal bihalal!















