
Aduh, Bombana! Lagi-lagi kita disuguhi janji bombastis dari pasangan Andi Nirwana Sebbu dan Heryanto, Paslon nomor 2 yang menawarkan paket “semua serba gratis” dan “penuh subsidi.” Nah, sebelum terhipnotis janji-janji gratisan ini, mari kita kulik sedikit, masuk akal nggak sih? Sebut saja lima yang paling bikin alis terangkat:
1. BPJS Gratis untuk Semua Warga Wah, seolah Bombana ini punya tambang emas di belakang kantor kecamatan! Gratis BPJS untuk semua warga itu memerlukan suntikan dana fantastis. BPJS itu nggak sekadar kartu, tapi ada biaya iuran yang mesti dibayar tiap bulannya. Dari mana anggaran Bombana untuk membayar semua itu?
2. Ambulans Darat dan Laut Gratis Kedengarannya heroik sekali, ‘kan? Tapi tunggu dulu. Mungkin Paslon nomor 2 lupa, ambulans bukan cuma beli kendaraan lalu selesai. Ada biaya perawatan, bahan bakar, pengemudi, dan tenaga medis yang harus siap 24/7. Untuk Bombana dengan APBD terbatas, menyediakan ambulans darat dan laut gratis bisa jadi berat. Apakah sudah ada alokasi anggarannya?
3. Beasiswa dan Jaminan Hidup untuk Minimal 1200 Mahasiswa per Tahun Program beasiswa memang mulia, apalagi dengan jaminan hidup untuk mahasiswa. Tapi angka 1.200 orang? Itu luar biasa tinggi, apalagi jika menyangkut jaminan hidup. Dari sisi pendanaan, pertanyaannya adalah: dari mana sumber pembiayaannya? Kalau PAD Bombana masih perlu peningkatan signifikan, program ini bisa jadi hanya sebatas angan-angan.
4. Bimbingan Belajar Gratis untuk SMA yang Mau SNMPTN Niatnya sih baik, tapi kalau di Bombana setiap anak SMA kelas 12 diberikan bimbingan belajar gratis, kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan? Dan ini bukan sebatas ruangan kelas saja, tapi guru yang profesional, materi, hingga fasilitas lainnya. Lagi-lagi, dari mana anggarannya?
5. Paket Seragam Sekolah Gratis untuk SD sampai SMA/SMK Gratis seragam dari SD sampai SMA itu menarik, tapi biaya pengadaan seragam bukan main-main, lho. Sekali lagi, kita harus realistis dengan kapasitas keuangan Bombana. Kalau dana ini tak dianggarkan dengan bijak, bisa-bisa APBD Bombana yang seharusnya untuk kebutuhan primer jadi terkuras untuk janji-janji indah.
Intip Dulu, Yuk, PAD dan APBD Bombana
Faktanya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bombana sendiri masih perlu dioptimalkan. Dengan APBD yang terbatas, janji besar yang penuh iming-iming gratisan ini sungguh terasa berlebihan. Misalnya saja, APBD Bombana per tahun digunakan untuk sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar saja seringkali belum maksimal. Bayangkan kalau harus menanggung beban tambahan dari program-program muluk ini.
Sekarang coba pikir, apakah paslon nomor 2 ini sadar dengan fakta di lapangan? Janji kampanye memang enak didengar, tapi kenyataannya jauh lebih kompleks. Janji BPJS, ambulans, dan seragam gratis ini mungkin bisa saja terdengar indah, tapi jika dananya belum pasti, semua ini bisa jadi janji belaka yang berpotensi menyakiti warga Bombana di kemudian hari.
“Bombana Maju atau Bombana Terbujuk?” Sebelum memutuskan, mari kita berpikir matang dan realistis. Jangan termakan janji-janji yang terlihat muluk-muluk tapi tak berdasar. Kita butuh pemimpin yang bijak, yang tahu bahwa anggaran daerah tak bisa dihabiskan untuk janji populis semata. Rakyat butuh pemimpin yang berani transparan dan jujur dalam kemampuan daerah.
Jadi, siapkah kita memilih dengan bijak atau justru memilih rayuan gombal yang menjanjikan angan-angan surga?